Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seseorang yang sedang membaca buku (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi seseorang yang sedang membaca buku (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Manusia dibekali dengan berbagai emosi, baik yang positif maupun negatif. Saat merasakan berbagai emosi positif, hati terasa begitu bahagia. Kamu seolah-olah menjadi orang yang paling beruntung di dunia karena mendapatkan begitu banyak kemudahan.

Namun, semua itu bisa rusak tatkala suasana hati sedang buruk. Dunia seakan penuh dengan rintangan sulit yang menyebabkanmu ingin menyerah.

Oleh sebab itu, cobalah untuk menjaga suasana hati tetap baik dan stabil. Bagaimana caranya? Yuk, cermati sederet inspirasi bermanfaat berikut!

1. Durasi tidur cukup

ilustrasi tidur siang (pexels.com/Kampus Production)

Harvard Medical School melaporkan bahwa kurang tidur menyebabkan seseorang mudah mengalami stres, marah, sedih, dan lelah secara mental. Semua kekacauan tersebut bisa memicu munculnya suasana hati yang buruk.

Oleh sebab itu, usahakan untuk tidur dengan durasi yang cukup. Ketika hak tubuh untuk istirahat dipenuhi, maka kamu tidak perlu mengalami kondisi-kondisi yang kurang menyenangkan sehingga suasana hati tetap terjaga dengan baik.

2.Memastikan tubuh mendapat asupan gizi seimbang

ilustrasi mengonsumsi buah segar (pexels.com/Mikhail Nilov)

Mengonsumsi makanan bergizi seimbang ternyata bisa memengaruhi suasana hati agar bisa menjadi lebih ceria. Hal ini terjadi melalui mekanisme yang kompleks dalam tubuh.

Harvard Medical School melaporkan, 95 persen serotonin, sebuah neurotransmitter yang salah satu perannya adalah mengatur suasana hati, dihasilkan oleh organ pencernaan. Ketika tubuh diberi asupan gizi lengkap, maka terjadi proses metabolisme sedemikian rupa hingga dapat memproduksi serotonin dalam jumlah yang cukup dan menghasilkan mood yang baik.

3.Rutin berolahraga

ilustrasi berolahraga (pexels.com/William Choquette)

Selain baik untuk menjaga fisik tetap bugar, ternyata olahraga juga bisa membantu membuat suasana hati lebih baik. Bagaimana bisa begitu?

Dilansir Very Well Mind, ternyata otak memproduksi sebuah neurotransmitter yang disebut dengan endorphin saat kamu berolahraga. Endorphin ini menyebabkan dampak positif berupa memori lebih terjaga, peningkatan kesadaran terhadap kondisi sekitar, serta memperbaiki suasana hati.

Oleh sebab itu, usahakan untuk rutin berolahraga. Mulai dari latihan yang ringan pun dapat membuat hatimu lebih bahagia.

4.Memberikan hadiah pada diri sendiri

ilustrasi bersantai di rumah (pexels.com/cottonbro)

Menjaga suasana hati agar tetap stabil juga bisa dilakukan dengan memberikan hadiah pada diri sendiri alias self-reward. Dilansir PsychCentral, self-reward ampuh membantu seseorang untuk mendapatkan pengendalian diri yang baik.

Ketika kamu mampu mengendalikan diri dan perasaan, maka kamu pun mampu untuk mengubah suasana hati yang buruk menjadi lebih baik sesegera mungkin. Dengan begini, mood jadi bisa lebih stabil, bukan?

5.Bersyukur setiap saat

ilustrasi seseorang yang merasa bahagia (pexels.com/Radu Florin)

Di antara berbagai cara untuk menjaga suasana hati tetap baik, bersyukur adalah salah satu yang harus dilakukan. Mengucapkan terima kasih atas segala kemudahan dalam melalui hari bisa membuatmu merasa lebih baik.

Greater Good Magazine mengungkapkan, salah satu alasan mengapa bersyukur bisa membuat suasana hati lebih baik karena tindakan ini membantumu untuk mengalihkan emosi negatif dari dalam diri. Hasilnya, kamu bisa merasa lebih ceria.

Suasana hati yang stabil sangat membantu untuk memberikan semangat dalam menjalankan berbagai kegiatan setiap hari. Bila kamu merasa suasana hatimu sering buruk, cobalah untuk mengevaluasi diri karena siapa tahu ada beberapa unsur di atas yang tidak kamu penuhi. Jika memang demikian, segera perbaiki, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team