ilustrasi menulis (pexels.com/Julia M Cameron)
Pembaca bisa datang dari latar belakang berbeda-beda. Maka dari itu, penting untuk menulis dengan sederhana.
Menulis dengan sederhana di sini maksudnya adalah menulis dengan efektif dan efisien. Buatlah kalimat yang mudah dicerna dan gunakanlah prinsip-prinsip penulisan, seperti keharmonisan.
Ini bisa dimulai dengan mempelajari tata kalimat berpola subjek-predikat-objek-keterangan (SPOK). Minimal subjek dan predikatnya jelas.
Contoh:
Kobe Bryant menembak bola dari belakang garis tripoin. Bola itu masuk ke ring. Penonton pun bersorak di tribun. Kobe Bryant menyambut sorakan itu dengan melambaikan tangan.
Menulis dengan sederhana juga berarti menghindari kata, frasa, dan kalimat yang boros. Tidak jarang seorang penulis menggunakan kata, frasa, dan kalimat yang tidak penting, seperti kata "pun" dan "juga".
Contoh kurang tepat:
Kobe Bryant mencetak poin terakhirnya lewat tembakan bebas. Tembakan itu menjadi penutup 20 tahun kariernya yang megah. Dia pun juga resmi pensiun.
Contoh yang benar:
Kobe Bryant mencetak poin terakhirnya lewat tembakan bebas. Tembakan itu menjadi penutup 20 tahun kariernya yang megah. Dia pun resmi pensiun dari NBA.