Mengalami pertikaian, kesalahpahaman, atau perbedaan pendapat dalam persahabatan adalah hal yang wajar. Tentu tidak ada hubungan yang selalu berjalan mulus. Akan tetapi, jika kamu merasa bahwa persahabatanmu lebih banyak menimbulkan stres dan perasaan tidak nyaman, bisa jadi kamu berada dalam hubungan persahabatan beracun (toxic friendship).
Menurut psikiater di MindPath Care Centers, Elisabeth Netherton, MD, dilansir Newport Healthcare, persahabatan yang sehat ditandai dengan hubungan timbal balik, di mana kedua belah pihak saling memenuhi kebutuhan satu sama lain. Sebaliknya, Nicole Martinez, Psy.D., LCPC, seorang psikiater dari laman Bustle, mengatakan bahwa persahabatan yang beracun ditandai dengan sifat egois, kompetitif, dan tidak peduli dengan kepentingan teman mereka sendiri.
Ketika kamu memutuskan untuk mengakhiri persahabatan yang toxic, kamu mungkin merasa rentan dan bertanya-tanya, apakah kamu telah membuat keputusan yang tepat. Namun, pada akhirnya kamu pun menyadari bahwa mengakhiri persahabatan yang toxic dan mengutamakan kesejahteraan diri sendiri adalah keputusan terbaik.
Lantas, bagaimana cara agar dapat kembali pulih setelah mengalami toxic friendship? Berikut beberapa tips perawatan diri yang bisa kamu lakukan.