ilustrasi orang yang sedang sedih (pexels.com/Kat Jayne)
Kalimat ini mungkin terdengar baik untuk diucapkan. Namun, tanpa kita sadari, kalimat ini bisa menghalangi pasien COVID-19 mengungkapkan perasaan mereka yang sebenarnya. Padahal, merasa khawatir itu adalah perasaan yang pasti dialami oleh setiap manusia, baik dalam kondisi sehat maupun sakit.
Dilansir HuffPost, Nicholas Hardy yaitu seorang terapis yang menetap di Houston menyatakan bahwa untuk membantu pasien COVID-19, kita harus mau mendengarkan keluhan dan rasa khawatir yang pasien COVID-19 miliki. Karena, COVID-19 tidak hanya menyerang tubuh melainkan mental juga. Jadi, mendengarkan rasa kahwatir yang dimiliki oleh pasien COVID-19 akan sangat membantu dalam proses pemulihan mentalnya juga.
Mungkin bagi beberapa orang tak ada yang salah dari kalimat di atas, namun ucapan yang kita sampaikan bisa sangat memberikan bekas bagi orang yang mendengarnya.
Jika saat ini ada saudara atau teman kamu yang sedang berjuang melawan COVID-19, dukunglah mereka dengan ucapan positif. Katakan kepada mereka bahwa kamu akan berusaha untuk bisa menjadi pendukung yang memberikan pengaruh positif bagi proses kesembuhannya.