6 Alasan Jauhi Kebiasaan Menyindir Teman, Bikin Hubungan Tegang Saja

Menyindir kerap dilakukan untuk "memperhalus" maksudmu yang sebenarnya. Maksud tersebut disampaikan secara samar-samar. Namun tetap saja, sehalus-halusnya sindiran akan membuat orang lain sangat tidak nyaman.
Buruknya, makin tidak nyaman seseorang akibat sindiranmu, makin besar kepuasan yang kamu rasakan. Tanpa sadar, kamu bisa menjadi jahat sekali padanya dengan tak henti-hentinya menyindir.
Oleh karena itu, sudahi kebiasaan yang kurang baik ini. Mari renungkan sederet alasan untuk meninggalkan kesukaan menyindir teman bahkan siapa pun. Luka akibat sindiran kerap kali lebih awet ketimbang bila kamu langsung mengatakan duduk perkaranya, lho!
1. Sindiranmu sering kali salah sasaran
Targetmu siapa yang tersindir malah orang lain. Celakanya, kamu mungkin terlambat menyadarinya dan baru merasa ada yang tidak beres ketika sasaranmu tetap cuek sedangkan orang lain mendadak memusuhimu.
Bagaimana kamu akan meluruskan kesalahpahaman ini? Apakah kamu tidak cukup malu untuk menemuinya dan berkata blak-blakan bahwa tujuanmu adalah menyindir orang lain?
Pengakuan seperti di atas juga tidak menguntungkan dirimu. Kamu barangkali menjadi batal jahat buat seseorang, tapi tetap saja dia jadi tahu bahwa kamu bermaksud kurang baik pada orang lain.