6 Alasan Kebaikan Orang Lain Jangan Dilupakan, seperti Diukir di Batu

Pernahkah kamu mendengar nasihat yang mengatakan ukirlah kebaikan orang lain di batu dan tuliskan kesalahannya di atas pasir? Makna kalimat ini ialah supaya dirimu lebih lama mengingat kebaikan orang padamu daripada kesalahannya. Ukiran pada batu sangat sulit dihilangkan.
Sementara itu, tulisan di atas pasir sekali tersapu ombak langsung hilang. Kebaikan yang dimaksud tak terbatas dalam bentuk pertolongan yang diberikannya padamu. Sikapnya yang ramah juga merupakan sisi baiknya yang wajib dikenang. Demikian pula candaannya yang selalu mampu menghiburmu.
Tujuan dari mengingat kebaikan setiap orang bukan supaya kamu dibayangi kewajiban untuk membalas budi. Dia pun barangkali tidak mengharapkan balasan apa pun atas kebaikannya. Lebih dalam dari sekadar balas budi, berikut enam alasan penting jangan sampai dirimu gampang melupakan kebaikan orang.
1. Supaya saat kalian ada masalah, kamu tak terlalu membencinya
Sebaik apa pun seseorang sesekali mungkin juga ada persoalan di antara kalian. Bayangkan kalau kamu gampang melupakan kebaikan-kebaikannya baik secara umum maupun yang khusus ditujukan padamu. Dirimu bakal marah besar padanya seolah-olah dia memang sejak dulu menyebalkan.
Ini yang bikin kebencianmu terhadap seseorang melampaui duduk perkaranya. Kamu dapat membencinya setengah mati meski kesalahannya kecil sekali dan gak disengaja. Akibatnya, jalan menuju perdamaian pun menjadi penuh rintangan. Dia sudah meminta maaf, dirimu berkeras menolaknya.
Lain dengan seandainya kamu lebih banyak mengenang kebaikan orang. Semarah-marahnya dirimu akibat tindakannya, sebentar kemudian kamu sudah belajar buat memakluminya. Masalah bisa dibicarakan baik-baik sehingga ketegangan di antara kalian lekas mencair.