6 Cara Mengembangkan Growth Mindset untuk Meningkatkan Kualitas Diri

Hal pertama yang harus kamu lakukan untuk mengembangkan growth mindset adalah dengan mempercayai bahwa otak manusia bisa terus berkembang, apabila dilatih terus-menerus.

Bayi yang baru lahir tak bisa melakukan apa pun, tapi seiring dengan bertambahnya waktu ia berlatih berbicara, berjalan, dan mengenal huruf. Sehingga, bayi tersebut bisa tumbuh menjadi seseorang yang memliki banyak kemampuan.

Layaknya seorang bayi yang harus berlatih dan membutuhkan banyak waktu, begitu juga dengan kita sebagai orang dewasa. Kamu dapat meningkatkan kemampuanmu dengan cara belajar dan berlatih dalam hal apa pun.

Pola pikir fixed mindset akan menganggap bahwa kecerdasan dan kemampuan yang kita miliki adalah pemberian atau karena faktor genetik. Tentu pola pikir tersebut sangat bertentangan dengan konsep growth mindset. Konsep fixed mindset bisa jadi membuatmu enggan berlatih karena menganggap hasil adalah sebuah pemberian, bukan perjuangan.

Untuk mengembangkan pola pikir growth mindset, cobalah untuk mengubah pemikiran seperti "aku tak bisa melakukan ini", menjadi "aku bisa melakukan ini jika saya terus berlatih dengan keras". Dengan mengembangkan pola pikir, kamu akan berusaha mengembangkan kapasitas diri menjadi lebih baik.

Memang, seringkali penghargaan diberikan kepada seseorang dengan nilai, hasil karya, dan segala bentuk pencapaian lainnya dengan titel terbaik. Hal ini bukan merupakan tindakan yang salah. Namun, di balik pencapaian tersebut ada sesuatu yang harus dirayakan juga yakni proses dalam mencapainya.

Cobalah untuk menjadi seseorang yang berorientasi proses. Fokus pada apa yang kamu kerjakan dan berusaha sebaik mungkin lebih baik daripada pusing memikirkan hasil yng nantinya akan diraih. Apa pun hasilnya nanti, rayakan keberhasilanmu dalam berproses dan mencoba untuk terus berkembang.

Seseorang dengan poa pikir growth mindset akan sangat menghargai kritik yang diberikan padanya. Bagi mereka, kritik akan dijadikan sebagai catatan penting untuk memperbaiki sesuatu yang masih belum sempurna. Mereka juga sangat mendengarkan saran yang didapatkan.

Tak hanya menunggu masukan, kamu bisa berinisiatif dengan menanyakan langsung kepada orang terdekat, seperti rekan kerja ataupun senior di kantor. Tanyakan pada mereka tentang kinerjamu selama ini.

Jika mereka melontarkan kritik dan menganggap kinerjamu belum maksimal, mulai sekarang berusahalah untuk memperbaikinya. Namun, jika senior dan rekan kerja merasa puas akan kinerjamu, pertahankan pencapaianmu dan tingkatkan jika memungkinkan.

Keluar dari zona nyaman berarti menantang diri sendiri melakukan hal yang memiliki tingkat kesulitan yang lebih besar dari kemampuanmu saat ini. Meninggalkan zona nyaman dapat membantu mengembangkan growth mindset. 

Hal ini karena otak kita terus dipaksa mengerjakan suatu pekerjaan yang cukup sulit dan membutuhkan banyak energi dan usaha. Lama kelamaan, otak akan terbiasa dengan pekerjaan yang dulunya dianggap sulit, tapi saat ini kamu bisa mengerjakannya dengan lancar. Hal ini menandakan bahwa kemampuan dirimu sudah berkembang ke arah yang lebih baik. 

Kegagalan dapat diartikan sebagai ketidakmampuan seseorang dalam mencapai apa yang diinginkannya. Saat menghadapi kegagalan, tak sedikit orang merasa sedih bahkan depresi menganggap dirinya tak cukup memiliki kemampuan yang baik.

Dalam hal ini growth mindset harus dikembangkan. Caranya adalah dengan menganggap bahwa kegagalan adalah bagian dari proses yang harus dilewati. Bukannya menerima begitu saja, namun harus dibarengi dengan evaluasi. 

Evaluasi berfungsi untuk menilai diri sendiri, apa kesalahan dan kekurangan yang menyebarkan kegagalan. Kamu harus bisa memperbaiki kesalahan tersebut, agar bisa berhasil pada saat kesempatan kembali datang.

Ingat, kita bisa menjadi apapun asalkan mau berusaha memperjuangkannya. Dengan memiliki pola pikir seperti ini, kamu akan menjadi seseorang yang gigih dan pantang menyerah.