ilustrasi merasa tertekan (unsplash.com/Zachary Kadolph)
Kehidupan yang baik adalah yang berjalan seimbang. Baik dalam kehidupan pribadi maupun dunia kerja tidak saling bertentangan. Ternyata ini berkaitan erat dengan jadwal yang realistis. Menjadi suatu kecerobohan saat kamu menyusun jadwal sesuka hati.
Ketika jadwal tidak terorganisir dengan rapi, aktivitas saling tumpang-tindih. Kamu tidak memiliki batasan yang jelas antara dunia kerja dengan kehidupan pribadi. Tentu saja kehidupan tidak sinkron. Kamu merasa terjebak dalam jadwal yang monoton tanpa bisa mengaktualisasikan diri.
Menyusun jadwal bukan sekadar mendata rangkaian kegiatan. Tapi harus diiringi pertimbangan matang agar bisa berjalan lancar. Saat jadwal yang disusun tidak realistis, hambatan pasti muncul. Mengetahui dampak yang bisa saja terjadi, kamu masih mau menyusun jadwal secara sembarangan?