ilustrasi tumpukan celana (unsplash.com/ohleighann)
Sama seperti poin 4, desak dirimu untuk menjawab pertanyaan, "Kapannya itu kapan?". Bila sekadar kapan-kapan, bisa jadi selamanya kamu tidak akan pernah melakukannya. Kamu cuma bakal terus menundanya. Padahal, bukankah lebih cepat diberikan pada orang lain justru lebih baik? Pastikan juga kamu memang sudah tahu siapa orang yang layak menerimanya.
Apabila sebenarnya kamu belum punya kandidatnya, hubungi saja tempat jual beli barang bekas. Sebab, setiap ketidakjelasan dalam alasanmu ialah godaan untuk menggagalkan misi decluttering. Sekalipun kamu harus tahan godaan, jangan pula menyamakan decluttering dengan asal membuang barang-barangmu. Sayang, kan?
Juallah barang yang masih dapat dijual atau berikan pada orang lain yang membutuhkan. Dengan begini, barang-barangmu menjadi lebih bermanfaat dan hunianmu gak penuh sesak lagi.