6 Hal di Zaman Sekarang yang Bisa Bikin Kamu Kehilangan Diri Sendiri

29 Sep 2024, 20:55 WIB

ilustrasi lakukan personal branding (pexels.com/Ron Lach)

Di era modern yang serba cepat dan penuh distraksi, semakin mudah bagimu untuk merasa terjebak dalam rutinitas dan kehilangan jati diri. Tanpa disadari, banyak hal di sekitarmu yang bisa mempengaruhi caramu memandang diri sendiri. Mulai dari tekanan sosial hingga kecanduan teknologi.

Hidup di tengah arus informasi yang terus-menerus membuat kita kerap lupa untuk berhenti sejenak dan bertanya, ‘Apakah aku masih mengenal diriku sendiri?’ Buat kamu yang merasa begini juga, simak nih, enam faktor yang bisa menyebabkan kamu merasa kehilangan diri sendiri. Yuk, cek!

1. Media sosial dan kebiasaan membandingkan diri

ilustrasi memegang gadget (pexels.com/MART PRODUCTION))

Di zaman sekarang, siapa sih yang gak punya media sosial? Media sosial sudah jadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Namun, platform-platform ini justru sering menciptakan standar yang gak realistis.

Maka, saat kamu terus-menerus melihat kehidupan orang lain yang tampak sempurna, mudah sekali untuk merasa gak cukup baik. Membandingkan diri seperti ini bisa menyebabkan munculnya tekanan untuk menyesuaikan diri dengan citra tertentu, sehingga mengaburkan identitas aslimu.

2. Tekanan untuk selalu produktif

Default Image IDN

Di dunia yang mengagungkan produktivitas, banyak orang yang merasa tertekan untuk selalu bekerja lebih keras dan lebih cepat. Bahayanya, kebiasaan ini sering mengakibatkan burnout dan mengurangi waktu untuk merefleksi diri.

Pasalnya, saat fokus utamamu hanya pada pencapaian, kamu mungkin akan kehilangan pandangan tentang apa yang sebenarnya kamu inginkan dan siapa dirimu di luar pekerjaan. Jangan sampai kamu begini, ya.

3. Kehidupan yang terlalu saling terhubung

ilustrasi mengikuti tren di media sosial (freepik.com/freepik)

Sadar gak, koneksi yang mudah lewat teknologi bisa jadi pedang bermata dua. Meskipun kamu bisa terhubung dengan orang-orang di seluruh dunia, kamu juga bisa merasa terasing dari diri sendiri. Kenapa begitu?

Bayangkan, ketika kamu terlalu terikat pada perangkat dan aplikasi, maka kamu kehilangan momen-momen berharga untuk merenung dan memahami diri sendiri. Hal ini bisa menyebabkan hilangnya keaslian dalam interaksimu.

4. Pengaruh budaya pop dan konsumerisme

ilustrasi seseorang sedang belanja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Budaya pop dan iklan yang terus-menerus mendorongmu untuk mengejar barang-barang atau gaya hidup tertentu bisa mengaburkan jati dirimu. Kamu mungkin sering merasa bahwa kebahagiaan bisa dibeli atau dicapai lewat barang-barang material. Betul, gak?

Ketika kamu terus mencari kepuasan di luar diri, kamu berisiko kehilangan tujuan dan nilai-nilai yang benar-benar penting bagimu. Padahal, semua itu hanya bisa didapat dari dalam diri sendiri.

5. Stigma kesehatan mental

ilustrasi seseorang yang mendapat masalah di tempat kerja (pexels.com/Kampus Productions)

Walaupun kesadaran tentang kesehatan mental semakin meningkat, stigma masih ada. Banyak orang merasa tertekan untuk menyembunyikan perasaannya atau berpura-pura kuat. Padahal, ketidakmampuan untuk berbagi perjuangan emosional bisa menyebabkan perasaan kesepian.

Tanpa dukungan yang tepat, kamu bisa aja merasa terjebak dalam pikiran negatif yang semakin bikin kamu jauh dari dirimu yang sebenarnya. Jangan sampai, ya.

6. Ketidakpastian dan perubahan yang cepat

ilustrasi seseorang kelelahan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Memang, zaman sekarang penuh dengan ketidakpastian, dari perubahan iklim hingga gejolak politik. Ini bisa menyebabkan kecemasan dan ketidakpastian dalam hidup. Nah, saat kamu merasa gak memiliki kontrol atas lingkungan sekitar, kamu mungkin mencari cara untuk beradaptasi yang akhirnya bikin kamu mengabaikan nilai-nilai dan keinginanmu sendiri.

Alhasil, proses adaptasi yang berlebihan bisa mengakibatkan hilangnya identitas. Kamu bahkan bisa berubah menjadi orang lain yang gak kamu banget hanya demi bisa diterima oleh mayoritas.

Di tengah masalah-masalah ini, kamu wajib menyadari bagaimana hal-hal tersebut bisa mempengaruhimu. Mengambil waktu untuk merenung, menetapkan batasan terhadap penggunaan media sosial, dan mencari dukungan saat dibutuhkan adalah langkah-langkah penting untuk menjaga keaslian dirimu. Dalam dunia yang penuh tekanan, menemukan kembali dirimu sendiri adalah sebuah perjalanan yang memerlukan kesadaran dan keberanian. Berani melakukannya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.