6 Hal yang Akan Membantumu Keluar dari Quarter Life Crisis

Pernah merasa kehilangan arah? Kehilangan mimpi, harapan, bahkan mungkin mulai mempertanyakan eksistensi diri sebagai manusia. Kepala ini pun rasanya selalu dipenuhi dengan pertanyaan-pertanyaan sakras: apa gunanya hidup ini sebenarnya?
Quarter life crisis. Yap! Tanpa disadari, kamu yang sedang merasakan hal-hal tadi mungkin sedang berada dalam fase tersebut. Quarter life crisis memang umum dialami oleh mereka yang mulai memasuki usia dewasa, 25—30 tahun. Parahnya, terkadang fase itu bisa bertahan begitu lama hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan turut mengganggu kesehatan tubuh.
Supaya kamu tidak berlarut-larut terkurung dalam fase tersebut, 6 hal ini mungkin bisa kamu terapkan.
1. Jangan abaikan emosi negatif dalam dirimu
Sedih, marah, ragu, kecewa, putus asa. Bagi sebagian orang, mungkin termasuk bagimu, emosi-emosi negatif itu amat tabu sehingga kamu mungkin berpikir untuk mengabaikannya saat emosi itu muncul. Apalagi, kata orang, hidup harus selalu positif.
Namun, ketahuilah bahwa menutupi dan mengabaikan emosi negatif justru tak baik bagi kesehatan mental. Setiap perasaan yang kamu rasakan, apa pun itu, adalah suatu hal yang valid. Jadi, terima dan peluk erat perasaan itu. Pahami, lalu coba tanyakan pada dirimu: apa yang membuatmu merasa demikian. Dengan memahami dan memvalidasi setiap perasaanmu, kamu justru bisa lebih objektif dan leluasa untuk mencari tahu sumber dari masalah yang sedang kamu hadapi.