6 Ide Aktivitas Produktif Buat Kamu yang Mau Detoks Media Sosial

Kehadiran media sosial sekarang ini telah memunculkan manfaat buat kehidupan kita. Antara lain memutus rintangan dalam berkomunikasi, mempermudah penyebaran gagasan maupun informasi, memudahkan pemasaran barang/jasa, memperluas jaringan, dan memungkinkan kolaborasi antar pengguna. Gak heran deh banyak penduduk Indonesia yang mengakses media sosial melalui ponsel pintarnya.
Menurut sebuah lembaga pemasaran sosial, We are Social, dari 72,7 juta penduduk Indonesia yang menggunakan internet, 72 juta nya adalah pengguna aktif media sosial! Sekitar 3 jam per hari mereka gunakan untuk mengakses kumpulan perangkat lunak berbasis internet yang ditemukan pertama kali tahun 1999 ini.
Namun di balik manfaatnya, penggunaan media sosial secara berlebihan juga dapat membawa dampak buruk, baik pada fisik maupun psikologis. Contoh dampak buruk pada fisik adalah Whatsapptitis. Gangguan ini ditemukan pada seorang wanita berusia 34 tahun berupa serangan nyeri pergelangan tangan di pagi hari. Padahal si wanita tidak mengalami cedera fisik sebelumnya.
Setelah ditelusuri baru ketahuan bahwa sebelumnya ia secara terus menerus, dalam kurun waktu 6 jam, mengirim pesan melalui aplikasi WhatsApp di ponsel pintar. Kecanduan sosial media juga berpengaruh pada kondisi psikologis seseorang.
Ada istilah digital self. Fenomena ini terjadi pada seseorang yang cenderung suka "memoles" identitas digital dirinya demi meraup pujian netizen. Pernah dengar Danny Bowman? Remaja Inggris ini hampir bunuh diri karena tidak puas dengan foto selfie yang dia ambil ratusan kali.
Tak hanya merusak konsep diri seseorang, penggunaan media sosial berlebihan juga berisiko memunculkan rasa iri, rendah diri atau malah sombong, kecemasan, dan emosi negatif lainnya.
Sebelum mengalami dampak buruk akibat kecanduan media sosial, ada baiknya kita membatasi pemakaiannya. Hidup gak seru kalau gak cek media sosial sepanjang waktu? Siapa bilang? Coba selingi dengan 6 kegiatan alternatif berikut.
1. Membaca buku
Apa yang kamu lakukan sembari menghadapi kemacetan ibukota atau lamanya perjalanan dalam transportasi umum? Daripada menghabiskan waktu berjam-jam mempelajari status hidup orang di Twitter, Instagram, atau Facebook, lebih baik kamu mempelajari hidup orang yang kamu kagumi melalui buku biografi.
Penelitian dari Rush University Medical Center menyebutkan bahwa orang yang suka baca buku kemampuan berpikirnya menurun lebih lambat 32 persen daripada yang tidak suka baca. Manfaat lainnya, baca buku bisa melatih konsentrasi, mengembangkan imanjinasi, meningkatkan kemampuan berbahasa.
Pilih buku yang kamu sukai. Jangan ragu membaca buku di luar bidang yang kamu tekuni. Bill Gates, Herb Killer, Gary Panter, Joyco Carol Oates adalah beberapa nama orang tersohor yang melakukan hal ini. Selain buku umum, sangat dianjurkan juga membaca sekaligus menghayati buku (kitab) suci agama kita.