Jika penghasilan masih minim, menabung memang bukan perkara gampang. Akan tetapi bila penghasilanmu sudah rata-rata bahkan terus naik dan masih saja sulit menyisihkannya untuk simpanan, berarti ada yang salah dalam pengelolaannya.
Kamu tidak boleh terus begini karena hidup tanpa memiliki tabungan itu sangat berbahaya. Sebelum telanjur tua tanpa punya simpanan yang cukup, ayo deteksi enam sikap kurang bijaksana milenial yang barangkali juga mencerminkan dirimu.
Mengambil sikap pertengahan dalam pergaulan ialah yang terbaik. Jangan menjadi pacar atau teman yang pelit, tetapi kamu juga tak perlu terlalu royal pada mereka.
Traktir mereka sesekali tanpa kamu berusaha tampil sebagai bos yang selalu siap membayar semua tagihan. Bila perlu, buatlah batas anggaran untuk mentraktir teman dan pacar biar kamu gak kebablasan.
Menjaga penampilan memang penting. Akan tetapi, menjaga stabilitas keuanganmu lebih utama. Kamu tak perlu terlalu sering membeli pakaian, sepatu, dan segala yang berkaitan dengan fesyen karena semua itu dapat dipakai dalam waktu lama.
Jangan malu menggunakan pakaian, tas, atau sepatu yang sama dalam banyak acara. Sedikit sekali orang yang benar-benar memperhatikan hal-hal seperti itu. Mereka lebih peduli pada dirimu, bukan sekadar apa yang membalut tubuhmu.
Siapa nih yang membeli smartphone atau kendaraan pribadi sudah seperti beli kacang goreng? Maksudnya, kamu mengeluarkan banyak uang untuk kedua hal itu nyaris tanpa berpikir.
Kamu mungkin hanya tergoda produk teranyar atau berpikir smartphone dan mobil baru pasti membuat pekerjaanmu lebih lancar dan meningkatkan penghasilanmu. Kenyataannya, itu hanya menambah pengeluaranmu dan tak ada peningkatan dalam pekerjaan maupun penghasilanmu.
Ingin kaya secepat mungkin sudah menjadi tanda pertama sikap sembronomu dalam berinvestasi. Kalau keinginanmu begini, kamu rentan sekali terpikat investasi bodong yang menjanjikan keuntungan berlipat-lipat dalam waktu singkat.
Bukti sikap sembrono berikutnya dalam berinvestasi adalah sekadar mengikuti tren dan tidak mempelajari dengan baik instrumen investasi yang dipilih. Alih-alih meraup keuntungan, kamu mungkin hanya terus membakar uang dan berharap abu dapat kembali menjadi kayu.
Masalahnya, jajanan itu biasanya tak cukup untuk mengenyangkanmu dalam waktu lama. Akibatnya, di samping membeli berbagai minuman dan makanan ringan kekinian, kamu juga masih perlu makan besar.
Artinya, pengeluaranmu dobel. Padahal, harga jajanan kekinian bisa lebih mahal daripada seporsi nasi dengan lauknya. Jajanlah sesekali. Tetapi utamakan makan besar bila kamu ingin lebih hemat sekaligus kenyang lebih lama.
Barangkali kamu memang tidak perlu mencatat pengeluaran sampai yang terkecil seperti biaya parkir di minimarket. Namun, sadarlah perihal sebagian besar uangmu digunakan untuk apa saja. Ini penting agar kamu dapat mengecilkan bahkan menutup rapat keran pengeluaran yang alirannya terlalu deras.
Jangan salah memangkas jatah uang makan besarmu, padahal kebocorannya ada pada kebiasaanmu jajan minuman dan makanan ringan seperti dalam poin 5 misalnya.
Mempelajari cara mengelola keuangan yang baik memang butuh waktu. Kamu bisa memulainya dengan mengubah enam kebiasaan buruk di atas. Menabunglah, mumpung kamu masih muda dan penghasilanmu lumayan.