ilustrasi bekerja (pexels.com/Mikhail Nilov)
Mengakui kekurangan diri membawa dampak positif untuk hubungan dengan orang lain. Ketika jujur tentang kelemahan kepada orang terdekat, ikatan kepercayaan dengan orang tersebut menjadi kuat. Kita cenderung merasa terhubung ketika merasa diterima apa adanya, tanpa ada tekanan untuk menyembunyikan kekurangan diri sendiri. Keterbukaan ini juga memberikan sinyal kepada orang lain bahwa kita adalah individu yang transparan. Pada gilirannya, keintiman dalam hubungan dapat terjalin dengan baik.
Lebih jauh lagi, mengakui kekurangan diri sendiri dapat membangun empati dan pengertian terhadap orang lain. Saat kita merangkul ketidaksempurnaan, kita menjadi lebih peka terhadap perasaan dan pengalaman orang lain. Ini menciptakan lingkungan yang penuh kasih sayang dan dukungan, di mana setiap individu merasa diterima. Dengan demikian, mengakui kekurangan juga menghubungkan kita dengan orang-orang di sekitar.
Mengakui kekurangan diri adalah kunci untuk pertumbuhan pribadi dan hubungan yang bermakna. Menyadari bahwa kekurangan sebagai sesuatu yang alami dan tidak terhindarkan, dapat memberikan kekuatan untuk menghadapi tantangan atau kegagalan. Maka dari itu, sudah sepatutnya kita tidak malu dengan kekurangan dalam diri. Sebaliknya, mari melihat lebih dalam kelebihan yang dimiliki dan memperbaiki kekurangan tersebut.