Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi wanita berkacamata (unsplash.com/Flemming Fuchs)

Dalam dunia yang bergerak cepat dan penuh dengan distraksi, sering kali kita melupakan pentingnya berpikir secara mendalam. Salah satu cara untuk kembali merenungkan makna hidup adalah dengan mengacu pada kebijaksanaan filosofi stoik.

Pemikiran stoik mengajarkan kita untuk lebih bijak, tenang, dan berpikir kritis dalam menghadapi berbagai situasi. Kutipan-kutipan dari para filsuf stoik seperti Seneca, Marcus Aurelius, dan yang lainnya, membawa pesan yang sangat relevan bahkan di zaman modern ini.

Di bawah ini, kita akan membahas enam kutipan stoik yang mengajak kamu untuk berpikir lebih dalam dan bagaimana kamu bisa menerapkan hikmah dari kutipan-kutipan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Yuk, kita simak sama-sama!

1. Jika kamu ingin menjadi baik, pertama-tama janganlah menjadi jahat. (Seneca)

ilustrasi ngobrol (pexels.com/Brett Sayles)

Kutipan ini mengajarkan kita tentang dasar dari kebaikan. Untuk menjadi orang yang baik, langkah pertama yang harus diambil adalah dengan tidak melakukan kejahatan atau hal-hal yang merugikan orang lain. Ini adalah fondasi dari etika stoik, di mana menjaga diri dari perilaku negatif adalah langkah awal menuju kebaikan.

Dalam kehidupan sehari-hari, ini bisa diterapkan dengan cara menghindari perilaku yang kita tahu salah, seperti berbohong, mencuri, atau menyakiti perasaan orang lain. Dengan menjaga diri dari tindakan negatif, kita otomatis membuka jalan untuk melakukan hal-hal positif.

2. Jangan buang waktu lagi untuk bertengkar tentang seperti apa seharusnya seorang pria baik. Jadilah salah satunya. (Marcus Aurelius)

Editorial Team

Tonton lebih seru di