Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bersama teman-teman (pexels.com/Amie Roussel)
ilustrasi bersama teman-teman (pexels.com/Amie Roussel)

Pernahkah kamu dikritik karena sikapmu yang gak ramah? Atau, akhirnya dirimu tahu ada sekelompok orang yang menggunjingkanmu sebagai pribadi yang tidak ramah. Meski bergunjing bukan kebiasaan baik, tak mampu bersikap ramah sebetulnya juga memalukan. Apalagi kamu sudah dewasa.

Seharusnya kamu lebih tahu cara membawa diri di berbagai lingkungan. Ini bukan soal tipe kepribadianmu ekstrover atau introver. Apa pun tipe kepribadianmu, keramahan dapat dipelajari. Meski kamu pemalu dan pendiam, wajah jangan seperti ditekuk-tekuk. Dari jauh saja raut mukamu sudah tampak gak bersahabat.

Kamu bukan cuma gak ramah pada orang lain, namun, orang-orang pun menjadi ragu untuk terlebih dahulu bersikap ramah padamu. Bahkan bila dirimu tidak bekerja di bidang pelayanan, ramah tetap penting. Berikan kesan yang menyenangkan melalui raut wajah, kata-kata, serta bahasa tubuhmu dengan enam langkah latihan menjadi pribadi ramah berikut ini.

1. Membayangkan rasanya ketika kamu diperlakukan tidak ramah

ilustrasi melayani pelanggan (pexels.com/Bhefan Tedjo)

Melatih empatimu terlebih dahulu akan memudahkanmu buat mengubah perilaku dalam keseharian. Keramahan tak hanya datang darimu untuk orang lain. Namun juga ramah atau tidaknya mereka akan berpengaruh besar padamu, terutama terkait suasana hati. Sebagai contoh, ketika kamu makan di luar atau menginap di hotel dan gak mendapatkan pelayanan yang ramah.

Dirimu sudah mengeluarkan sejumlah uang, tetapi justru mesti menghadapi perkataan ketus pelayan dan wajahnya yang seperti sedang marah. Menjengkelkan sekali, kan? Kalaupun kamu gak perlu mengeluarkan uang sepeser pun, sikap tak ramah orang lain tetap melukaimu. Misalnya, dirimu menanyakan alamat.

Akan tetapi, seseorang malah memandangmu curiga dan berlalu tanpa memberikan jawaban apa pun. Jika kamu benar-benar menyadari akibat dari sikap tidak ramah orang lain terhadap suasana hatimu, jangan melakukan hal yang sama pada siapa pun. Bila kamu gak suka diperlakukan tak ramah begitu, artinya dirimu mesti bersikap lebih manis pada orang lain.

2. Yuk, latihan tersenyum

ilustrasi tersenyum (pexels.com/Nuhyil Ahammed)

Ini sebabnya orang yang pendiam pun sebenarnya dapat bersikap ramah. Kalau kamu sering tersenyum, otomatis orang-orang sudah menganggapmu cukup ramah. Akan tetapi, bicara banyak tanpa diikuti senyuman dapat tetap terkesan tidak ramah. Maka dirimu mesti latihan tersenyum dulu.

Mungkin kamu beberapa kali bertemu orang yang seperti terus tersenyum. Padahal, mereka tak sedang berinteraksi dengan siapa pun. Wajahnya menjadi tampak enak dilihat sekalipun mereka sedang fokus ke berbagai hal. Senyum yang seolah-olah terpahat di bibirnya terbentuk karena kebiasaannya tersenyum pada siapa pun.

Kamu juga bisa kok, memiliki raut wajah yang menyenangkan begitu. Mulailah dengan latihan tersenyum di depan cermin baik dengan bibir tetap tertutup maupun senyum lebar yang memperlihatkan gigi. Kemudian mulai mempraktikkannya setiap kamu bertemu orang yang dikenal atau tidak dikenal tetapi telanjur bertatap muka. Mengingat setiap hari dirimu berjumpa banyak sekali orang, lama-lama kamu seperti terus tersenyum.

3. Menyapa orang-orang yang ditemui

ilustrasi percakapan (pexels.com/Helena Lopes)

Senyuman juga sudah salah satu bentuk sapaan. Akan tetapi kalau kamu bertemu dengan orang yang cukup dikenal, jangan cuma tersenyum. Sapalah dengan kata-kata sekadarnya. Seperti kamu bertanya dia hendak ke mana, apa kabarnya jika kalian cukup lama tidak berjumpa, dan sebagainya.

Ini tak hanya berlaku untuk teman, tetapi juga tetangga. Begitu pula ketika ada pertemuan keluarga besar. Sapalah saudara-saudaramu sekalipun dirimu juga gak terlalu hafal nama mereka saking banyaknya. Jika kamu aktif berinteraksi begini, tentu lambat laun kalian bakal lebih akrab.

Menjadi orang ramah sebenarnya gak terlalu sulit. Hambatan terbesarnya sering kali hanya di awal. Begitu kamu bisa memaksa diri buat mengatakan sesuatu pada orang lain, percakapan otomatis terjadi. Ia memberikan respons dan dirimu juga menanggapi. Terus begini sampai tanpa terasa kalian telah terlibat dalam percakapan yang cukup seru.

4. Ingat percakapan terakhirmu dengan seseorang biar bisa tanya lagi

ilustrasi percakapan (pexels.com/Vitaly Gariev)

Kamu tidak terbiasa bersikap ramah sehingga rasanya sulit buatmu membuka pembicaraan dengan orang lain. Padahal, kemarin-kemarin kalian sudah sempat mengobrol. Agar dirimu gak bingung mencari topik baru, gunakan ingatanmu tentang perbincangan kalian sebelumnya.

Misalnya, waktu itu dia bilang akan pergi ke suatu tempat. Begitu kamu bertemu lagi dengannya cukup tanyakan apakah ia jadi pergi? Selain kalian dapat langsung bercakap-cakap, lawan bicara juga pasti senang menyadari ucapannya tempo itu ternyata diperhatikan olehmu. Dia bakal lebih bersemangat mengobrol denganmu.

Sebaliknya apabila kamu gampang melupakan pembicaraan terakhir kalian, ia akan merasa bercakap-cakap denganmu tidak berguna. Dirimu tampak sekadar berbasa-basi dengan mendengarkannya waktu itu. Namun, kamu tidak pernah lagi menindaklanjuti obrolan tersebut.

Apalagi kalau isi percakapan cukup penting baginya. Contohnya, ia bilang akan menemani keluarganya berobat. Saat itu, kamu memang sudah menunjukkan simpatimu. Akan tetapi bila sekarang kamu tak menanyakan pengobatan keluarganya, dirimu terlihat tidak benar-benar peduli.

5. Biasakan berpikir positif dan mengomunikasikan masalahmu

ilustrasi makan bersama (pexels.com/fauxels)

Sulit untukmu dapat bersikap ramah pada orang lain kalau pikiranmu negatif terus. Bahkan untukmu sekadar berpura-pura ramah saja sukar. Kamu telah dikuasai beragam prasangka padanya sehingga sikapmu pun terpengaruh. Baik dirimu sampai berucap maupun diam saja, sudah tampak rasa gak sukamu padanya.

Ubah dulu kebiasaanmu dalam memikirkan orang lain. Utamakan pikiran positif daripada negatif. Dengan demikian, raut wajahmu ketika kalian berjumpa pun menjadi lebih bersahabat. Kalaupun ada yang mengganjal di benakmu terkait dirinya, sampaikan saja secara baik-baik.

Bila masalah dipendam terus, nanti tahu-tahu sikapmu berubah menjadi gak ramah padanya. Sementara itu, komunikasi membuat persoalan lebih cepat selesai serta kamu terhindar dari berbagai pikiran negatif tentangnya. Ramah pada orang lain tidak berarti kamu tak pernah ada masalah dengan mereka. Namun, ketika kalian ada persoalan pun kamu masih dapat bersikap tenang dan tak kehilangan keramahanmu.

6. Berani menawarkan bantuan

ilustrasi dua perempuan (pexels.com/Gustavo Fring)

Mungkin ini yang paling membuatmu ragu menjadi pribadi ramah. Ada ketakutan kalau-kalau kamu menjadi direpotkan orang lain. Sebetulnya dirimu gak usah terlalu cemas. Bila orang lain tidak sangat memerlukan pertolongan, mungkin mereka juga akan menolak tawaran bantuanmu.

Namun, terlepas dari orang lain bakal menerima atau menolak tawaran bantuanmu setidaknya dirimu gak cuek. Terlebih kalau di situ hanya ada kamu dan dia. Ia pun tampak kesulitan oleh sesuatu. Apabila sikapmu masa bodoh dan berpura-pura gak tahu mengenai masalahnya, orang lain seketika menilaimu tak ramah.

Bila pun kamu tidak mengerti bantuan apa yang tepat untuk keadaannya, tanyakan saja apa yang dibutuhkannya. Sampaikan bahwa dirimu akan berusaha membantunya jika mampu. Kalau kamu gak bisa, mungkin dirimu dapat mencarikannya dari pihak lain. Kepedulianmu pada orang lain merupakan salah satu indikator keramahan yang sesungguhnya. 

Melatih diri agar bisa bersikap ramah pada siapa saja akan meningkatkan kualitas dirimu. Caramu memperlakukan orang lain menunjukkan kemampuanmu dalam menghormati mereka. Jangan kamu cuma mendadak ramah ketika ada keperluan dengan seseorang. Itu menunjukkan sikap tidak tulus yang dibenci banyak orang. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team