Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Hoàng Chương)
ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Hoàng Chương)

Tahun yang akan segera berganti kadang bikin waswas. Apalagi jika tahun ini saja banyak hal dalam kehidupanmu gak berjalan dengan baik. Pasti ada pesimisme dalam menghadapi masa depan. Jangan-jangan di tahun yang baru nanti tidak ada perbaikan apa-apa.

Bukannya situasimu membaik mungkin justru memburuk. Kekhawatiran yang berlebihan seperti ini gak boleh dibiarkan. Jangan sampai itu menjadi hambatan dalam perjalananmu selanjutnya. Tatap dan jalani tahun baru dengan semangat yang terjaga.

Kalau tahun ini banyak ujian, yakini bahwa badai gak akan berlanjut ke tahun berikutnya. Enam poin di bawah ini mudah-mudahan membantumu menumbuhkan optimisme. Sekaligus ketegaran dalam menghadapi apa pun yang bakal terjadi. Makin mendekati tahun baru, cegah dirimu tambah stres sebelum memasuki Januari.

1. Jika Tuhan mengambil banyak darimu, anugerah-Nya pasti tak terhitung

ilustrasi seorang pria (pexels.com/ABNER LOBO)

Untukmu yang merasa tahun ini begitu berat, mari merenungkan semua yang sudah terjadi. Lain orang lain cerita. Bagi sebagian orang, boleh jadi tahun ini penuh rezeki. Tidak hanya berupa uang melainkan juga kesehatan dan kebersamaan yang penuh kebahagiaan dengan keluarga.

Namun, dirimu justru tertimpa banyak musibah sepanjang tahun ini. Gak usah memungkiri rasa sedih dan tertekanmu. Segala bentuk kehilangan memang menyulitkanmu buat menerimanya dan bangkit kembali. Terkadang sampai muncul keinginan kuat buat menyalahkan Tuhan. 

Dia terasa begitu kejam padamu. Banyak hal diambil-Nya dari hidupmu seperti orang tersayang, pekerjaanmu satu-satunya, bahkan kesehatanmu. Akan tetapi di balik seluruh kejadian itu, pasti kamu tetap tidak bisa menghitung anugerah Tuhan dalam hidupmu. Baik sebelum ini maupun hingga kapan pun, pemberian-Nya masih lebih banyak daripada apa-apa yang diambil-Nya kembali darimu.

2. Jangan enggan bekerja keras karena hasilnya juga sepadan

ilustrasi membaca (pexels.com/RDNE Stock project)

Ada satu hal yang harus tetap dilakukan baik di tahun ini maupun tahun depan. Yaitu, kerja keras. Sekalipun rasanya kamu sudah bosan sekali dengan kerja keras, seluruh hasilnya sebetulnya untukmu. Tidak ada kerja keras yang sia-sia walau kadang dirimu merasa kurang dihargai. 

Selain apresiasi langsung dari atasan untuk kerja kerasmu, ada pula hasil berupa pengembangan diri. Maka jangan terlalu cemas kalau-kalau kerja kerasmu tak menghasilkan apa-apa selain capek. Jika diri telah berkembang, ke depan langkah apa pun yang akan diambil menjadi jauh lebih mudah. 

Kerja keras sudah mengubahmu menjadi pribadi yang kian tangguh, punya jam terbang lebih tinggi, dan makin ahli dalam pekerjaanmu. Kamu akan menjadi seperti emas yang berharga di mana pun ditempatkan. Sambung kerja kerasmu di tahun ini dengan tahun depan. Jangan mengendurkan semangat karena dirimu tidak tahu kapan kesempatan terbaik akan terlepas dari genggamanmu.

3. Tenang saja, semua ketakutan akhirnya menjadi masa lalu

ilustrasi seorang pria (pexels.com/SnapK Anh Phong)

Hari ini kamu mungkin merasa takut ketika memikirkan masa depan. Namun, bukankah kekhawatiran seperti ini juga sudah pernah dirasakan sebelumnya? Boleh jadi ketakutan malah sudah menjadi perasaan rutin yang muncul dalam dirimu saban menjelang pergantian tahun.

Apa yang selalu terjadi kemudian? Segala sesuatunya tetap berjalan dengan cukup baik. Hal-hal yang dahulu ditakutkan kini terasa biasa-biasa saja. Kamu sudah berhasil melaluinya. Terlepas hasilnya optimal atau kurang, dirimu tahu bahwa banyak hal dapat dihadapi.

Oleh sebab itu, sekarang kamu gak perlu lagi merasa setakut dulu. Energimu hanya akan terbuang sia-sia kalau terlalu mencemaskan berbagai hal di tahun yang baru. Yakini dirimu memiliki kemampuan buat mengatasi berbagai masalah. Juga selalu akan ada pertolongan dari berbagai pihak ketika kamu mulai kewalahan. Jangan merasa dirimu seperti akan dijatuhkan sendirian di tengah rimba.

4. Orang lain bisa pergi, hanya kamu yang selalu ada buat diri sendiri

ilustrasi seorang pria (pexels.com/Andy Lee)

Barangkali ini jadi hal yang paling dicemaskan olehmu. Bagaimana jika saat kamu mengalami kesulitan di tahun depan, orang-orang terdekat yang bantuannya diharapkan malah berpaling? Kemungkinan seperti ini memang ada. Terlebih kalau lingkunganmu mementingkan hubungan yang transaksional.

Dirimu bakal kesulitan memperoleh dukungan jika mereka merasa gak akan mendapatkan apa pun darimu sebagai balasan. Akan tetapi, ingat bahwa penolong memang tidak harus orang terdekatmu. Kamu bakal bertemu orang yang tepat di saat yang tepat pula.

Selain itu, ketimbang dirimu terlalu mengharapkan pertolongan dari orang lain, mending kamu berlatih lebih mengandalkan diri. Tingkatkan ketabahanmu ketika berada di situasi yang kurang menyenangkan serta kegigihan dalam berjuang. Juga sayangi dirimu sepenuhnya. Ketiga hal ini lebih dari cukup sebagai modal bertahan menghadapi beragam ujian hidup.

5. Selalu ada harapan dalam tindakan

ilustrasi seorang pria (pexels.com/sulaman studio)

Rasa pesimis dan putus asa akan menguat ketika kamu tidak melakukan apa-apa. Bila dirimu perlu beristirahat, ambil jeda secukupnya saja. Namun, jangan lantas berhenti total seakan-akan kamu kapok menjalani sesuatu. Diri serta kehidupanmu tidak lantas menjadi lebih baik dengan begini.

Harapan harus diciptakan baik dengan menumbuhkannya dalam pikiran maupun berbuat sesuai dengan impian. Walaupun kamu gak tahu hasilnya nanti akan seperti apa, asa kembali terasa seiring dengan tindakan yang diambil. Kalaupun tahun depan penuh rintangan, dirimu mesti lebih lihai dalam menyiasati keadaan.

Ini sama seperti ketika kamu bersepeda. Selama dirimu mengayuh, sepeda otomatis berjalan. Jika kamu berhenti melakukannya maka seketika terjatuh. Apabila dirimu enggan kembali berjuang bahkan sekadar melakukan rutinitas, pikiran menjadi ke mana-mana. Kamu bakal menemukan banyak pembenaran untuk menyerah.

6. Masa lalu tidak untuk dilupakan, tapi juga gak usah disesali

ilustrasi seorang pria (pexels.com/Vanya)

Jika kamu sudah tiba di tahun yang baru, apa pun yang terjadi di tahun sebelumnya jangan terlampau dipikirkan lagi. Untukmu melupakannya memang tidak mungkin. Bahkan berbagai peristiwa bertahun-tahun lalu pun tak bisa dihapus dari ingatan. Namun, batasi penyesalan yang timbul.

Apa pun yang telah terjadi disesali juga gak berguna. Malah hanya menambah rasa sakit di hati. Seolah-olah seandainya waktu dapat diputar kembali, kamu pasti bisa mengubah keadaan. Pemikiran seperti ini sangat menyesatkan. Pertama, jelas waktu tidak dapat dimundurkan.

Kedua, kalaupun waktu dapat diputar kembali tidak ada jaminan kamu benar-benar bisa melakukan apa yang dibayangkan sekarang. Tinggalkan peristiwa-peristiwa yang kurang menyenangkan di belakang. Ukir ceritamu selanjutnya di tahun yang baru nanti.

Kecemasan menjelang tahun baru akan menurunkan semangatmu. Gak usah terlalu memikirkan apa yang akan terjadi nanti. Rencanakan segalanya secukupnya saja agar kamu dapat tetap beradaptasi seandainya terjadi hal-hal di luar dugaan. Yuk, semangat dan ceria lagi menyambut pergantian tahun.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team