Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi di rumah kosong (pexels.com/RDNE Stock project)

Properti menjadi salah satu investasi yang dianggap paling menguntungkan untuk masa depan. Kamu bisa membelinya dalam bentuk tanah atau sekalian dengan bangunannya seperti rumah. Akan tetapi, kalau rumah sudah berdiri sebaiknya juga jangan ditelantarkan.

Hunian ini perlu terus ditinggali baik olehmu maupun orang yang menyewa. Usahakan rumah gak kosong selama berbulan-bulan apalagi bertahun-tahun. Utamanya jika rumah berada di lingkungan yang kurang aman.

Sekalipun kepemilikannya tidak akan berpindah pada orang lain, dirimu tetap dapat merugi oleh bahaya yang timbul saat rumah kosong. Lebih baik kamu hanya punya satu rumah yang ditinggali dan dirawat dengan baik daripada rumahmu yang kosong mengalami risiko sebagai berikut. Lingkungan dengan kemananan rendah menuntut pemilik rumah melakukan penjagaan ekstra.

1. Dindingnya dicoret-coret

ilustrasi mencoret-coret (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Sebelum ini terjadi pada rumahmu, kamu pasti telah sering melihat bangunan yang tak terawat akhirnya penuh coretan dari orang-orang yang gak bertanggung jawab. Atas nama kreativitas atau apa pun, merusak properti orang lain tetap tidak dapat dibenarkan. Namun, inilah yang bisa menimpa rumahmu jika dibiarkan kosong dalam waktu lama.

Bila lingkungannya aman yang ditandai dengan adanya petugas keamanan yang berkeliling serta seluruh warganya tertib tentu tidak masalah. Risiko tembok rumahmu menjadi korban aksi coret-coret bisa amat diminimalkan. Tapi tanpa patroli petugas keamanan serta banyaknya remaja bandel dapat membuatmu harus mengecat ulang dinding-dinding.

Meski hanya sebagian dari tembok sebelah luar yang dicoret-coret, mengecatnya mungkin perlu menyeluruh. Jika dirimu cuma mengecat kembali bagian yang penuh coretan, nanti warnanya tidak sama dengan bagian yang lain. Biasanya sulit untuk menangkap pelaku coret-coret begini karena hanya dilakukan di malam hari. Kamu menjadi gak bisa meminta pertanggungjawabannya.

2. Pagar dijadikan tempat menjemur

ilustrasi jemuran di pagar (pexels.com/光曦 刘)

Kali ini pelakunya gak mungkin orang dari luar kawasan permukiman. Paling cuma tetangga-tetangga sebelah yang tidak memiliki tempat menjemur yang memadai. Seharusnya, itu urusan mereka. Akan tetapi, tetap saja pagar rumahmu yang menjadi korbannya.

Bukannya mereka membuat tempat jemuran sendiri bagaimanapun caranya, malah pagar rumahmu yang dijadikan tempat menggantungkan segala jenis pakaian. Dilihat dari luar, rumahmu telah menyerupai tempat berjualan pakaian. Dari baju sampai pakaian dalam pun ada. 

Ulah tetangga ini tentu membuat rumahmu tampak kumuh. Bahkan ketika dirimu datang kadang sulit membuka pagar karena pintunya pun dipakai buat menjemur. Seharusnya hal seperti ini tidak terjadi apabila semua orang menghargai kepemilikan masing-masing. 

3. Pencurian

ilustrasi rumah kosong (pexels.com/Wendelin Jacober)

Bahaya pencurian menjadi yang paling umum terjadi di lingkungan dengan keamanan rendah. Kadang juga tak hanya terjadi di malam hari, melainkan juga siang. Pun dengan rumahmu selalu kosong, tetangga bisa tidak tahu harus melaporkan kejadian tersebut pada siapa.

Terlebih mereka tak memiliki nomor kontakmu. Daripada memikirkannya, mereka malah memilih acuh tak acuh. Bahkan beberapa orang dapat berpikir lebih baik rumahmu yang menjadi sasaran maling ketimbang rumah mereka.

Barang yang dicuri dapat macam-macam. Meski kamu tidak meninggalkan barang berharga seperti perhiasan atau benda elektronik, semua yang ada di rumahmu tetap bisa diangkut pencuri. Termasuk kursi teras bahkan lampu-lampu di depan. Walau harganya gak semahal perhiasan, tetap saja merepotkanmu buat membeli serta memasang lampu-lampu lagi.

4. Jadi tempat transaksi obat terlarang hingga aksi mesum

ilustrasi rumah kosong (pexels.com/Strange Happenings)

Rumah yang selalu tampak sepi akan dimanfaatkan orang yang berniat buruk dengan segala cara. Apalagi dengan situasi sekitar yang mendukung seperti tetangga yang tak saling peduli. Orang-orang yang terlibat aksi jual beli obat terlarang dapat bersepakat untuk bertemu di sekitar rumahmu.

Atau, mereka tidak bertemu tetapi barangnya dilemparkan ke halaman rumahmu atau ditaruh di sekitar depan pagar. Nanti pemesan tinggal mengambilnya sesuai petunjuk penjual. Di mana letak bahayanya untukmu?

Tentu amat berbahaya karena bisa saja suatu saat barangnya masih berada di sekitar rumahmu, tidak kunjung diambil pemesannya, dan malah membuatmu dikira sebagai pemiliknya. Selain buat transaksi obat terlarang, aksi mesum juga kerap dilakukan di bangunan kosong. Sekalipun semua pintu dan jendela terkunci, pasangan yang telah dibutakan nafsu dapat menggunakan setiap sudut halamanmu buat melakukan aksi mesum.

5. Kaca pecah dilempar batu

ilustrasi jendela pecah (pexels.com/Hebert Santos)

Kecil kemungkinan kaca jendela pada rumah dapat pecah sendiri. Apalagi dilihat dari bentuk lubangnya tampak seperti bekas dilempar sesuatu. Bahkan mungkin batunya juga kamu temukan berada di ruang tamu. Siapa pelakunya dan mengapa ia berbuat begitu?

Tidak selalu aksi pelemparan begini disebabkan oleh adanya masalah antara dirimu dengan seseorang. Tak jarang hanya ulang orang iseng yang kesukaannya merusak barang milik orang lain. Ia terdorong lebih berani karena tahu rumahmu selalu kosong.

Sama seperti pengecatan tembok yang dicoret-coret, mengganti kaca jendela kadang juga gak mudah. Satu kotak kecil kaca yang pecah bisa membuatmu perlu mengganti semuanya kalau ingin warna serta motifnya benar-benar sama. Kaca jendela yang pecah dan tidak segera diganti juga meningkatkan bahaya pencurian di rumahmu.

6. Ada banyak sampah kemasan makanan dan minuman

ilustrasi memungut sampah (pexels.com/RF._.studio)

Sudah pasti sampah-sampai ini tidak mungkin terbang sendiri ke halaman rumahmu. Jika sampahnya hanya dedaunan tentu dapat dimaklumi. Itu dapat berasal dari pohon di halamanmu atau halaman tetangga yang dahannya menjulur.

Namun, sampah bekas kemasan makanan dan minuman pasti dengan sengaja dibuang oleh satu atau lebih banyak orang ke halamanmu. Pelakunya dapat benci padamu atau anak-anak yang suka membuang sampah bekas jajanan dengan sembarangan. Ketika mereka bermain atau lewat di depan rumahmu, sampah pun dilemparkan begitu saja.

Bayangkan bila rumahmu sudah dicoret-coret, pagarnya menjadi tempat jemuran, masih pula halaman rumah berubah menjadi tempat sampah. Pastinya kesan kumuhnya kian luar biasa. Kamu akan sangat repot ketika membersihkan semuanya. Bahkan niat merapikan rumah sendiri pun dapat berujung kurang disukai oleh tetangga yang terbiasa berbuat semaunya terhadap rumahmu.

Mampu membeli atau membangun sebuah rumah merupakan salah satu tanda keberhasilan. Sayang sekali kalau rumah tersebut dibiarkan kosong dan malah rusak oleh tangan-tangan jail. Sebaiknya kamu tidak mengandalkan hasil investasi properti dari harga jualnya kelak.

Namun juga mengoptimalkan uang yang dapat dihasilkan saat ini dari bangunan tersebut. Daripada rumah kosong, rusak, dan kumuh oleh perilaku sejumlah orang lebih baik disewakan supaya ada orang yang menjaganya jika kamu tidak bisa menghuninya. Atau, segera jual saja supaya uangnya dapat digunakan buat berinvestasi yang lain.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team