Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pertemanan (pexels.com/Gustavo Fring)

Sikap matre berarti kamu mengincar harta orang lain. Khususnya pada pasangan, kasih sayangmu padanya hanya sebatas ada atau tidaknya materi yang bisa diberikannya padamu. Makin banyak uang serta beragam pemberiannya, makin lengket juga dirimu padanya.

Sebaliknya kalau dia lagi bokek, kamu menyia-nyiakannya sampai minta berpisah. Jika dirimu mengira sikap seperti ini hanya tentang kalian berdua, itu salah. Orang lain termasuk teman yang cukup akrab denganmu juga bisa merasa terganggu hingga tidak menyukai sifatmu yang suka memeras pasangan.

Ini sama sekali bukan karena dia jatuh cinta pada pasanganmu. Memang matre bukan sikap yang baik sehingga wajar kalau kawanmu pun gak kasih  support. Enam poin ini menjelaskan sikap teman yang menjadi suka menasihatimu agar berubah. Atau, ia bahkan menjauh jika dirimu tetap berpikir matre ke pasangan sebagai hal wajar.

1. Pasanganmu sering mengeluh padanya dan minta tolong

ilustrasi pertemuan (pexels.com/John Diez)

Asal kamu tahu saja, pasanganmu mungkin sudah kewalahan menghadapi permintaanmu akan uang dan aneka materi. Mungkin kamu juga pernah mendengar protes atau permintaannya supaya keinginanmu akan sesuatu ditunda. Namun, dirimu selalu mengabaikannya.

Kamu berkeras pemberian uang atau bentuk materi lainnya sebagai tanda cinta. Tanpa itu, artinya pasangan gak benar-benar menyayangimu. Dirimu selalu menempatkannya dalam posisi yang sulit. Pilihan untuknya cuma dua, mengikuti kemauanmu atau hubungan kalian berakhir.

Pasangan yang frustrasi diam-diam kerap menghubungi temanmu. Bisa hanya satu orang yang terdekat denganmu atau beberapa. Dari sinilah kawanmu tahu betapa matrenya dirimu pada pasangan. Ia sampai minta tolong ke temanmu supaya menasihatimu. Siapa tahu kamu bisa berubah dan gak terlalu money oriented dalam menjalani hubungan.

2. Pasanganmu diam pun, kawanmu kasihan padanya

ilustrasi percakapan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Namun, jangan buru-buru marah pada pasangan. Belum tentu dia membocorkan sifat matremu ke temanmu. Selama kawan-kawanmu bukan anak-anak lagi, mereka umumnya dapat melihat tanda-tanda pasangan tertekan oleh sikapmu. Apalagi dalam kaitannya dengan uang.

Sebagai contoh, ketika kamu dan pasangan datang bersama ke suatu acara, wajahnya selalu terlihat gak bersemangat. Penampilannya juga kurang terawat, sedangkan dirimu malah tambah menawan. Pakaianmu bagus serta tas dan sepatu bermerek mahal. Akan tetapi, pasanganmu yang giat bekerja justru mengenakan baju-baju lama.

Kalian terlihat kontras sekali. Padahal, sebelum dirimu berpasangan dengannya, dia yang keren dan kamu biasa-biasa saja. Dari perubahan mencolok ini, teman-temanmu merasa iba atas kondisi pasanganmu. Kayaknya cuma dirimu yang bahagia dalam hubungan karena dimanjakan dengan materi. Sementara pasanganmu terus dipacu buat menghasilkan uang sebanyak-banyaknya.

3. Kamu juga kadang matre ke kawan

ilustrasi pertemanan (pexels.com/Mâide Arslan)

Sifat secair air. Artinya, sulit untukmu benar-benar bisa menahan sikap matre hanya tertuju pada pasangan. Permintaan yang paling banyak memang diajukan padanya. Akan tetapi, tanpa disadari dirimu juga cukup sering menunjukkan sifat ini di depan kawan.

Sebagai contoh, kamu minta oleh-oleh saban dia bepergian. Dirimu auto gembira bila diberi sesuatu dan terlihat judes ketika dia gak kasih apa-apa. Belum lagi kesukaan minta traktir dan kamu menyoroti keuangannya. Teman sebenarnya juga risi dengan sikapmu padanya. Awalnya, dia berusaha menoleransi.

Akan tetapi setelah ia tahu sikap matremu ke pasangan lebih parah daripada padanya, dia tak lagi respek padamu. Berteman denganmu tidak memberinya ketenangan. Ia malah menjadi waswas kalau-kalau ke depan bakal tambah dimanfaatkan olehmu. Siapa tahu dirimu berpikir bila gak berhasil mendapatkan sesuatu dari pasangan, mungkin kawan malah lebih royal.

4. Barang dan fasilitas dari pasangan dipamerkan ke mana-mana

ilustrasi jalan bareng (pexels.com/Gustavo Fring)

Teman sebetulnya gak ambil pusing dengan sikap matremu ke pasangan. Menurutnya, itu urusan pribadi kalian. Kamu sematre apa pun, jika pasanganmu tak keberatan tentu bukan masalah. Demikian pula seandainya kalian putus gara-gara pasanganmu tidak tahan lagi, itu juga risikomu.

Namun, satu hal yang paling bikin ia terganggu ialah kesukaanmu pamer. Mending kalau sesuatu yang dipamerkan murni hasil kerja keras sendiri. Namun, dirimu cuma sibuk pamer barang serta fasilitas yang dengan suka hati atau terpaksa diberikan oleh pasangan.

Padahal, dia juga tahu bahwa pasanganmu malah tak pernah memamerkan apa pun. Seandainya ada yang berhak pamer, tentu pasanganmu lebih pantas. Sikapmu justru membuktikan betapa kamu gak tahu diri. Temanmu bukan iri, tetapi merasa malu dengan tindakanmu yang gemar flexing tapi tidak dengan modal pribadi.

5. Dia tipe pekerja keras dan mandiri memenuhi keinginannya sendiri

ilustrasi percakapan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sifat matremu juga mencederai perasaan kawan yang harus bekerja keras untuk memperoleh apa pun dalam hidupnya. Memang dia dapat saja memilih jalan yang lebih mudah buat memperoleh keinginannya dengan menjadi matre sepertimu. Akan tetapi, di titik ini perbedaan sifat kalian menjadi amat jelas.

Dengan sifat matre, kecenderunganmu adalah malas mencari uang sendiri. Dirimu amat bergantung pada pasangan dalam hal materi. Temanmu yang mandiri dan pekerja keras menjadi gak lagi merasa cocok denganmu. Alih-alih dia mendukung atau menganggap biasa sifat matremu, justru membencinya.

Baginya, orang dengan karakter sepertimu tak lebih dari benalu. Kalian mencoba mengobrol pun, ia tidak merasa nyambung. Sikap matremu gak hanya berbenturan dengan sifatnya melainkan juga prinsip hidupnya. Dia berprinsip apa-apa kudu dicari sendiri. Kecuali, seseorang dengan inisiatif serta kerelaannya sendiri memberikan.

6. Ia muak pada pasangannya yang sama matrenya denganmu

ilustrasi percakapan (pexels.com/Sergey Torbik)

Kamu mungkin tidak tahu semua hal tentang kehidupan teman. Dia gak terlalu terbuka padamu. Apalagi terkait kehidupan pribadinya. Terlepas dari kalian sama-sama cewek atau cowok, pasangannya boleh jadi sama matrenya denganmu. Ia sudah di tahap muak pada pasangannya.

Ketika dirimu juga matre pada pasangan, dia seakan-akan harus menghadapi dua orang dengan watak negatif yang sama. Semua hal yang kamu lakukan pada pasangan otomatis mengingatkan kawan akan pasangannya sendiri. Ketika ia tak tahan lagi, boleh jadi kekesalannya pada pasangan diluapkan padamu.

Dirimu terkejut seakan-akan dianggap pernah merugikannya secara materi. Walaupun di kemudian hari kamu tahu tentang sifat pasangan teman yang membuatnya uring-uringan padamu, ini pantas menjadi renungan. Sikap matre ternyata bisa bikin mental orang lain amat tertekan. Jangan sampai dirimu menjadi penyebab rusaknya kesehatan mental siapa pun dengan sifat mata duitan.

Hanya lantaran kalian berkawan, tidak artinya dia bakal selalu mendukungmu. Khususnya untuk sifatmu yang menurutnya kurang baik. Meski kamu punya segudang alasan yang membenarkan sikap matremu pada pasangan, belajarlah mencintai seseorang dengan lebih tulus. Uang bisa habis, tetapi cinta sejati selalu membekas dalam hati.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team