potret seseorang memandang langit (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Pada akhirnya, kamu akan tiba di titik di mana hidupmu tidak lagi terasa sekelam sebelumnya. Kamu mulai melihat cahaya kecil yang memberimu harapan. Meski samar-samar, cahaya itu membuatmu sadar bahwa hidup masih bisa dijalani. Hal-hal sederhana pun kembali terasa berharga dan layak untuk disyukuri.
Kamu tidak lagi terus-menerus terpaku pada apa yang hilang. Sebaliknya, fokusmu sudah bergeser pada hal-hal yang masih bisa kamu lakukan dan nikmati. Ruang hatimu yang dulu dipenuhi luka kini mulai terisi rasa syukur, harapan, dan semangat baru. Dan ini bukan akhir perjalananmu, melainkan awal dari babak baru yang lebih bermakna.
Setiap emosi yang muncul dalam dirimu adalah wajar dan sah untuk dirasakan. Kamu tidak perlu menolaknya atau berpura-pura baik-baik saja, karena proses pulih memang bukan jalan lurus. Ada kalanya kamu merasa mundur, tersesat, atau jatuh lagi, dan itu tidak apa-apa, kok.
Yang paling terpenting adalah bagaimana, kamu terus berusaha melangkah dan mengenali dirimu lebih dalam. Dari semua yang sudah kamu lewati, kamu akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat, lebih bijak, dan lebih penuh kasih, deh. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu, ya.