Pixabay.com/StockSnap-894430
Bentuk prestasi tentu bermacam-macam. Namun apa pun bentuknya, kamu merasa ada hambatan yang amat besar sehingga kamu kesulitan untuk mencetaknya. Kamu mengalami kesulitan tanpa menemukan alasan yang jelas kenapa itu menjadi sangat sulit bagimu. Tentu saja, sebab hambatan itu tidak datang dari luar melainkan dari dalam dirimu sendiri.
Seharusnya dengan semua prestasi yang pernah kamu raih, ibarat kendaraan, kamu sudah punya stok bahan bakar yang lebih banyak untuk menghasilkan prestasi-prestasi lainnya. Namun karena pikiranmu terpaku pada kejayaan masa lampau, kamu malah jadi merasa tidak mungkin untuk mencetak prestasi lagi. Tidak yang hampir menyamai prestasi-prestasi terdahulu, apalagi lebih dari itu.
Di satu sisi, ingatan tentang kejayaan masa lampau membuatmu merasa nyaman. Di sisi lain, itu juga membuatmu diam-diam stres. Sebab sebenarnya kamu ingin kembali menciptakan masa keemasan kedua, ketiga, dan seterusnya tetapi kamu merasa telah kehilangan seluruh kemampuanmu.
Padahal tentu saja, kalau dahulu kamu bisa, maka sekarang seharusnya kamu juga bisa. Kamu hanya harus meletakkan memori kejayaan masa lampaumu di laci yang tepat, menutupnya rapat-rapat, dan mau mulai lagi dari nol seakan-akan kamu tidak pernah mencapai prestasi-prestasi itu.
Dengan begitu kamu akan terus belajar hal-hal baru, mudah menyesuaikan diri dengan berbagai situasi dan tantangan masa kini, serta tidak memiliki alasan untuk tidak giat berusaha. Jangan biarkan kejayaan masa lampau melenakanmu dan menurunkan produktivitasmu ya.