Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menunggu teman (pexels.com/Digitle Pixels)
ilustrasi menunggu teman (pexels.com/Digitle Pixels)

Budaya jam karet seperti sudah lazim untuk sebagian masyarakat kita. Janjian untuk acara apa saja pasti terlambat. Bahkan acara yang seharusnya dibuka tepat waktu pun kerap telat. Sampai waktu seharusnya acara dimulai, panitia masih belum beres melakukan persiapan.

Jika acara yang dihadiri banyak tamu undangan saja molor, apalagi janjian bertemu kawan. Suasana yang lebih santai bikin tak sedikit orang kian menunda-nunda keberangkatan. Padahal, mereka juga tak melakukan apa-apa di rumah yang menghalangi untuk segera berangkat. 

Kebiasaan begini tentu bikin orang lain yang tepat waktu kesal. Keterlambatan yang selalu terjadi juga dapat menghambat berbagai kegiatan penting sampai produktivitas. Untuk mendisiplinkan orang yang sering molor setiap janjian, enam tips biar gak jam karet saat janjian berikut ini dapat dicoba. Semoga bukan kamu sendiri yang menjadi pelakunya.

1. Jika kalian hendak bepergian, teman yang telat ditinggal

ilustrasi sekelompok teman (pexels.com/Amin kaabi)

Bila orang yang terlambat terus ditunggu, jam keberangkatan kalian juga makin mundur. Padahal, berangkat nanti-nanti berpengaruh pada kepadatan lalu lintas. Seperti makin siang jalanan makin macet. Artinya, waktu tempuh ke suatu tujuan menjadi lebih panjang. Kelelahan kalian bakal berlipat-lipat. 

Nanti pulangnya juga menjadi terlambat. Belum lagi kalau kalian harus bergegas keburu suatu acara berakhir. Contohnya, rencana bareng-bareng ke resepsi pernikahan teman. Waktu resepsi di gendung dibatasi dan keterlambatan satu orang bisa bikin kalian semua baru tiba di sana ketika suasana sudah sepi. 

Apabila kalian telah berniat untuk bepergian, tetaplah berangkat sesuai jam yang ditentukan. Orang-orang yang telat biar menyusul. Jika tidak dibiasakan begini, mereka akan terus mengulangi keterlambatannya di janjian-janjian berikutnya. Mereka gak memedulikan akibatnya.

2. Tetap ditunggu tapi kena denda

ilustrasi pertemanan (pexels.com/Jeff Vinluan)

Kamu bisa saja tetap menunggu teman meski jam janjian sudah terlewati. Khususnya untuk kegiatan yang gak mengharuskan kalian segera pergi. Seperti mengerjakan tugas bersama. Namun, sebaiknya orang yang gemar telat tetap mendapatkan sanksi atas sikapnya yang tidak disiplin.

Sepakati di awal bahwa akan denda bagi siapa pun yang gak tepat waktu. Toleransi bisa diberikan, tetapi hanya untuk keterlambatan sebentar seperti maksimal 15 menit. Jika seseorang baru datang 20 menit apalagi setengah jam dari waktu yang disepakati, artinya dia harus membayar denda.

Besaran dendanya sebaiknya ditentukan sejak awal. Misalnya, dia mengisi kas kelompok 2 kali lebih banyak daripada anggota yang tepat waktu. Atau kalau pertemuan diadakan di tempat makan, ia harus membayari ekstra minuman dengan harga tertentu untuk setiap orang.

Anggap saja minuman itu buat penghilang dahaga lantaran kalian menunggunya terlalu lama. Dendanya jangan terlalu kecil karena akan memunculkan sikap meremehkan. Seseorang bisa memilih membayar denda yang tak seberapa daripada datang on time.

3. Yang paling suka molor jadi tuan rumah

ilustrasi jamuan (pexels.com/Alexy Almond)

Orang yang kerap terlambat lemah dalam dua hal, yaitu kedisiplinan dan rasa bertanggung jawab. Solusinya bukan dengan terus menghindarkannya dari memegang tanggung jawab. Namun, justru dengan memberinya tanggung jawab yang gak memungkinkannya buat lepas tangan.

Contohnya, ia telat melulu saban pertemuan diadakan di suatu tempat. Alasannya bermacam-macam, seperti jalanan macet, harus mengantar keluarga dulu, rumahnya jauh, dan sebagainya. Hilangkan semua dalih itu dengan kamu bersepakat bersama teman-teman dan menjadikan rumahnya sebagai lokasi pertemuan.

Dia gak mungkin terlambat karena hanya menunggu kedatangan kalian. Pun ia harus mulai menyiapkan tempat serta suguhan sebelum kalian datang. Bila dia memprotes lantaran itu merepotkannya, katakan saja inilah konsekuensinya yang sering terlambat. Besok-besok ia akan lebih berkomitmen datang tepat waktu daripada kembali repot menjadi tuan rumah.

4. Jemput di rumah dan berangkat bareng

ilustrasi pertemuan (pexels.com/Matheus Bertelli)

Adakah orang yang rumahnya masih satu arah dengan tempat tinggal teman yang hobi jam karet? Bila ada, utus dia buat menghampirinya di rumah serta berangkat bersama. Tentu ini gak boleh mendadak. Teman yang suka molor perlu diberi tahu paling gak sehari sebelumnya. 

Sebab jika dia dijemput tiba-tiba, nanti malah menjadi alasan baru dirinya belum bersiap-siap. Kalau telah ada kawan yang menjemputnya, mau tidak mau ia bergegas. Ada rasa tak enak pada teman yang menghampiri. Bahkan mandi saja akan dipercepat supaya ia sudah siap ketika dijemput.

Lain dengan apabila dia mesti berangkat sendiri. Kian mendekati waktu janjian, ia malah kian malas buat berangkat. Ada saja alasan untuknya terus menunda keberangkatan. Misalnya, pemikiran bahwa kawan lainnya pasti juga gak on time. Atau, sesuatu yang hendak dibicarakan tidak terlalu penting baginya. Adanya orang yang menjemput bisa mematahkan setiap alasannya untuk menunda keberangkatan.

5. Memajukan waktu janjian dari yang sesungguhnya

ilustrasi pertemanan (pexels.com/Mohammed Harshil)

Kalau kamu sudah hafal dengan kebiasaan telat seseorang, gak usah terlalu jujur padanya tentang waktu acara. Misalnya, acara sebenarnya baru dimulai jam 08.00. Katakan saja jam mulainya 07.30. Bila pun dia tetap terlambat sampai setengah jam, sesungguhnya dia malah tiba tepat pada waktunya.

Jika ia protes dan menuduhmu berbohong, bilang saja tadi ada kendala teknis. Sebab kalau dirimu menjawab jujur itu cuma taktik supaya dia hadir tepat waktu, ke depan ia tak percaya lagi. Saat kamu kembali memajukan jadwal janjian, dia mengabaikannya dan baru datang jauh setelahnya.

Dibandingkan empat cara sebelumnya, kiat ini memang paling lemah. Orang yang sering terlambat mungkin bukan baru kali ini dibohongi oleh teman-temannya yang lain. Walaupun maksud kalian semua baik, dia dapat makin bersikap semaunya sendiri. Ia sudah tahu kamu sengaja memajukan jam pertemuan khusus buatnya.

6. Kamu sendiri gak boleh meremehkan waktu orang lain

ilustrasi percakapan (pexels.com/RDNE Stock project)

Lima poin di atas ditujukan untuk temanmu yang hobi terlambat. Akan tetapi, bagaimana bila justru kamu sendiri yang selalu datang paling akhir dalam setiap pertemuan? Jangan menganggap kebiasaan buruk ini sebagai hal wajar. Dirimu mesti berubah menjadi lebih baik.

Cara untuk mendisiplinkan diri yang terbaik ialah dengan menanamkan mindset tentang pentingnya menghormati orang lain serta waktu mereka. Walaupun dirimu punya alasan kesibukan, orang lain juga bukan pengangguran. Mereka memiliki kegiatan masing-masing.

Pun soal bisa on time atau gak tidak ditentukan dari tinggi atau rendah kesibukan seseorang. Malah orang yang sudah terbiasa dengan aktivitas padat biasanya lebih pandai mengatur waktu. Sementara orang dengan kesibukan rendah sampai hobinya rebahan melulu kerap telat karena rasa malasnya.

Lebih serius saat janjian dengan siapa pun bakal bikin mereka lebih menghormati kamu. Anggaplah waktu janjian seperti jam keberangkatan pesawat atau kereta yang gak bisa ditunda semenit pun hanya demi menunggu satu orang. Bila kamu bertemu orang yang lebih lama telatnya ketika janjian, pasti dirimu juga kesal. Maka mulai hari ini selalu datang tepat waktu, ya, dengan menerapkan tips biar gak jam karet saat janjian. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team