Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pasangan (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi pasangan (pexels.com/RDNE Stock project)

Rencana setiap pasangan suami istri baru tentu berbeda-beda. Ada pasangan yang begitu menikah ingin langsung punya momongan. Alasannya bisa keduanya menyukai anak-anak, gak ingin jarak usia dengan anak terlalu jauh atau biar sekalian repotnya dan tak lama kemudian anak sudah besar-besar.

Ada juga pasangan yang bukannya tidak menginginkan buah hati, tetapi bermaksud menundanya barang beberapa tahun. Keinginan seperti ini juga ada dasar pemikirannya yang baik.

Misalnya, kamu dan pasangan mau saling beradaptasi dulu sebagai suami istri. Peran baru ini gak sama dengan sekadar berpacaran. Bisa juga kalian sadar belum stabil secara finansial sehingga khawatir cepat punya anak justru hanya akan menyengsarakannya.

Namun, terlepas dari rencana dan usaha kalian buat menunda hadirnya momongan, bagaimana jika kehamilan tetap terjadi? Haruskah kalian marah dan menolaknya? Simak enam tips dan pembahasannya berikut ini.

1. Tetap bersyukur karena anak adalah karunia besar dalam hidup

ilustrasi keluarga (pexels.com/RDNE Stock project)

Terkadang memiliki anak bukan persoalan kalian sebagai pasangan sudah menginginkannya atau belum. Tidak sedikit pasangan suami istri yang telah lama mendambakan buah hati, sangat siap secara mental dan finansial, serta sudah berusaha dengan segala cara, tetapi belum juga mendapatkannya. Maka kalian harus benar-benar memahami betapa setiap kehidupan merupakan anugerah besar di dunia ini.

Anak tidak hadir dalam perkawinan kalian semata-mata karena usahamu bersama pasangan. Ia adalah ketetapan dan pemberian dari Tuhan. Jangan sampai ketika tes kehamilan menunjukkan hasil positif, kalian malah otomatis berkeluh kesah. Kalian lebih pusing memikirkan kenapa itu bisa terjadi, ketimbang terharu karena Tuhan telah memilih kalian sebagai calon ayah dan ibu.

Tuhan memberikan anak pada siapa yang dikehendaki-Nya dan berkuasa pula mengambilnya sewaktu-waktu dengan berbagai cara. Syukuri kehadiran buah hati yang jauh lebih cepat dari rencana kalian. Yakini bahwa Dia lebih tahu saat yang paling tepat buat segala sesuatu. Kalian cukup mengikuti ketetapan-Nya bukan dengan perasaan terpaksa, melainkan justru gembira.

2. Jangan saling menyalahkan dengan pasangan

Editorial Team

Tonton lebih seru di