Lingkungan sekitar ada kalanya diisi dengan orang-orang yang memiliki karakter toksik. Sudah jelas mereka yang berbuat kesalahan dengan menyakiti orang lain. Tapi justru membalik keadaan seolah dirinya menjadi sosok orang yang menderita dan terpojok.
Aksinya ini dilakukan untuk menarik simpati dari orang-orang sekitar. Meskipun sebenarnya ia adalah sosok di balik permasalahan yang terjadi. Tanpa disadari, ternyata sikap playing victim justru menurunkan kualitas diri. Sudah kah kamu tahu alasannya? Mari baca tujuh penjelasan di bawah ini.