ilustrasi pria dan perempuan (pexels.com/Gustavo Fring)
Kamu bisa belajar dari semua orang, tetapi lawanmu punya kemampuan serta cara kerja yang berbeda darimu dan anggota timmu. Kalau dirimu cuma belajar dari orang-orang satu tim, tidak banyak hal yang dapat diperoleh. Namun, memperhatikan sepak terjang pesaingmu seperti memasuki sebuah perpustakaan yang koleksinya lengkap.
Jangan sibuk mencela apa-apa yang dilakukannya. Justru itulah yang mesti dipelajari olehmu pertama kali. Apalagi ketika ia berhasil mengunggulimu, itu membuktikan bahwa kemampuannya lebih tinggi dan cara kerjanya sangat efektif serta efisien.
Belajar dari sainganmu ialah cara paling cepat untukmu tambah maju. Butuh sikap rendah hati biar kamu mampu mengakui sisi-sisi hebatnya dan mau menjadi muridnya secara tidak langsung. Kalau kamu mengolok-oloknya serta terlalu percaya diri dengan kemampuanmu saja, ini justru membuatmu tambah tertinggal darinya.
Menekuni bidang yang sama bahkan memperebutkan satu pasar tak perlu membuatmu ketakutan pada pesaing. Salah satu alasan tak perlu berusaha menjatuhkan sainganmu adalah menyadari bahwa makin banyak pilihan akan lebih baik untuk masyarakat, sekaligus kamu dan pesaing terus berlomba-lomba memberikan yang terbaik. Jadilah unggul tanpa perlu menjatuhkan siapa pun.