republicadaengenharia.com.br
Pria asal Korea ini tercatat di dalam Guiness Book of World Records sebagai pemilik IQ tertinggi di dunia, yang diperkirakan mencapai 210. Pria kelahiran 1962 ini telah menguasai berbagai bahasa pada usia 5 tahun, diantaranya bahasa Korea, Jepang, Jerman, Inggris, Spanyol, Cina Vietnam, dan Tagalog, serta mampu menyelesaikan soal kalkulus yang rumit.
Di usia 3 tahun, ia menjadi dosen tamu fisika di Universitas Hanyang, Korea. Pada usia 7 tahun ia mendapat undangan dari NASA. Ia telah menyelesaikan jenjang PhD nya dalam bidang fisika di Colorado State University pada usia 15 tahun.
Pada tahun 1974, sembari menjalani masa studi, ia juga memulai riset di NASA hingga tahun 1978 ketika ia memutuskan untuk kembali ke Korea. Kim pernah memutuskan untuk beralih dari disiplin ilmu fisika ke teknik sipil dan menerima gelar doktor dalam bidang tersebut. Kini ia menjabat sebagai associate professor di Shinhan University dan wakil presiden dari North Kyeong-gi Development Research Center.
Menjad anak jenius teryata tidak selalu menyenangkan. Kim pernah bercerita bahwa ia merasa telah kehilangan masa anak-anaknya. Ia juga mengkritik masyarakat yang kerap membanggakan anak-anak jenius. Baginya, memiliki IQ tinggi bukanlah segala-galanya. Ia mencontohkan dirinya yang tidak bisa bermusik maupun menguasai olahraga. Ia percaya bahwa setiap orang memiliki kemampuan belajar yang berbeda, harapan, talenta, serta impian yang harus dihormati.