potret rice cooker (commons.wikimedia.org/Tokumeigakarinoaoshima)
Rice cooker memang andalan rumah tangga, terutama untuk kamu yang suka makan nasi hangat setiap saat. Namun, fitur 'keep warm' alias penghangat ini diam-diam menyedot listrik dalam waktu lama, apalagi kalau dibiarkan menyala berjam-jam setelah nasi matang. Semakin lama kamu membiarkannya hidup, semakin banyak daya yang terpakai.
Kalau kamu sering masak pagi dan membiarkan rice cooker menyala sampai malam, bisa dipastikan itu menyumbang cukup besar ke tagihan listrik. Solusinya adalah memasak nasi secukupnya, lalu matikan rice cooker dan simpan nasi di termos makanan jika perlu disimpan hangat lebih lama. Kamu juga bisa menghangatkan nasi hanya saat ingin makan. Jadi tetap hemat tanpa harus mengorbankan kenyamanan.
Menghemat listrik gak selalu harus dengan mengganti semua peralatan dengan yang baru. Kadang, cukup dengan memahami kebiasaan sehari-hari dan memperbaiki pola penggunaan alat rumah tangga, kamu sudah bisa menekan pengeluaran secara signifikan. Peralatan rumah tangga yang terlihat kecil dan biasa saja ternyata bisa memberi dampak besar kalau gak dikelola dengan bijak.
Mulai sekarang, coba lebih peka terhadap perangkat yang menyala diam-diam atau terus terhubung ke listrik. Dengan perubahan sederhana dan konsisten, kamu gak hanya menyelamatkan tagihan listrik, tapi juga turut berkontribusi dalam penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan. Ingat, hidup hemat dimulai dari rumah sendiri, dan dari kesadaran kecil yang dibiasakan setiap hari.