Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Brendan Rühli)

Pernahkah kamu, bertanya-tanya tentang dirimu tergolong orang baik atau jahat? Kalau kamu tahu bahwa dirimu belum baik sebagai manusia, kamu ingin secepatnya berubah mumpung masih ada kesempatan. Keinginan seperti ini tentu bagus ketimbang kamu tidak pernah peduli soal tabiat sendiri.

Jika kamu bertanya pada orang-orang, mungkin mereka merasa gak enak untuk berkata jujur. Pun kebaikanmu belum tentu dipandang oleh orang lain secara sama. Sebetulnya memang cuma kamu yang paling tahu dirimu baik atau jahat dengan melihat tujuh tanda berikut.

1. Tak punya niat jahat pada orang lain

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Коля Продан)

Kamu bisa berbuat salah bahkan berkali-kali sepanjang hidupmu. Namun, selama dirimu tidak meniatkan suatu perbuatan jahat, berarti kamu masih orang baik. Kesalahanmu terjadi semata-mata lantaran tak sengaja atau gak tahu.

Dalam situasi apa pun, kamu tidak pernah berpikir untuk merugikan orang lain dan menguntungkan diri sendiri. Kamu pun tak hendak menyakiti siapa-siapa. Terkadang ada orang yang salah mengira dirimu punya niat buruk, itu urusan yang berbeda.

Tuduhan mereka belum tentu benar dan cuma kamu yang mampu memastikan jawabannya. Orang jahat berangkat dari niat yang memang buruk. Sementara kamu malah masih berniat baik ketika kesalahan terjadi.

2. Melawan saat disakiti, tetapi tidak membalas dendam

ilustrasi seorang pria (pexels.com/Artem Balashevsky)

Orang baik jangan disamakan dengan orang yang tidak berdaya. Kategori terakhir bakal membuat seseorang gak pernah mencoba menolong dirinya dalam situasi yang mengancam. Itu sama sekali tak menandakan ia pribadi yang baik atau bukan, melainkan kurangnya kemampuan menjaga diri dari sikap negatif orang lain.

Kamu layak disebut sebagai orang baik, jika buruknya perlakuan orang lain gak menimbulkan rasa dendam di hatimu di kemudian hari. Tentu, kamu akan melawan sikap buruknya pada saat itu terjadi sebagai bentuk pertahanan diri. Namun, setelah ia mundur dan tak lagi mengganggumu, dirimu juga menganggap masalahnya selesai.

3. Ikut sedih ketika orang lain ditimpa kemalangan

ilustrasi menghibur teman (pexels.com/cottonbro studio)

Kemampuan berempati menjadi tanda berikutnya yang menentukan kamu baik atau gak. Selama kamu masih mampu merasakan kesedihan orang lain, tak perlu khawatir dirimu jahat. Orang jahat sama sekali tidak peduli pada perasaan orang bahkan yang terdekat seperti keluarga.

Apabila ia memiliki empati terhadap calon korbannya, tentu dia mengurungkan niat jahatnya. Berbeda dari orang yang jahat, dirimu malah punya kepedulian yang tinggi pada kesusahan orang lain. Meski kemalangan tidak menimpamu, kamu mampu merasakan situasi orang lain.

4. Selalu berusaha membantu

ilustrasi memberi (pexels.com/Mikhail Nilov)

Kepedulianmu pada orang lain tidak berhenti cuma pada kemampuan berempati. Namun, kamu juga memiliki keinginan yang kuat buat membantu orang lain yang tengah kesusahan. Tentu bantuannya disesuaikan dengan kemampuanmu. 

Sekalipun problem orang lain tidak serta-merta teratasi berkat kehadiranmu, minimal kamu telah sedikit meringankannya. Kebaikanmu gak cuma sampai pada perkataan, melainkan juga sudah menjadi tindakan.

Kamu cukup dapat diandalkan oleh orang lain dalam situasi darurat. Walau terkadang kamu juga perlu mendorong diri lebih keras untuk mengulurkan tangan, ini tidak menggugurkan watakmu yang baik. Dirimu bukannya gak ikhlas dalam menolong, tapi keadaanmu kadang juga sedang kurang bagus buat seketika memberikan bantuan.

5. Bekerja bukan cuma buat mencari uang, tetapi juga berbagi manfaat

ilustrasi seorang pembicara (pexels.com/Xhemi Photo)

Semua orang tentu memerlukan uang, tidak terkecuali orang yang baik. Namun, bekerjanya orang baik tak pernah cuma buat diri sendiri. Begitu pula kamu yang gak bekerja hanya demi uang.

Di samping mencari nafkah, dirimu punya keinginan besar agar mampu memberikan manfaat untuk banyak orang. Cita-cita ini bahkan menjadi sumber kekuatan besar dalam hidupmu. Kamu dikenal amat berdedikasi dalam pekerjaan karena imbalan terbesarmu bukan materi, melainkan keberhasilan menebarkan berkat.

6. Berupaya menjaga perasaan orang lain

ilustrasi menggunjingkan teman (pexels.com/RDNE Stock project)

Orang baik sangat peduli pada orang lain. Kepeduliannya tidak hanya muncul ketika seseorang curhat padanya. Dalam setiap interaksinya, ia selalu memikirkan perasaan orang lain.

Tak seperti ilustrasi di atas, orang baik gak akan suka memburuk-burukkan siapa pun. Bergunjing bukan kegemaranmu karena kamu mempertimbangkan perasaan orang yang digunjingkan. Dalam setiap obrolan, orang yang baik bakal berpikir sebelum membuka mulut biar gak salah bicara dan menyakiti perasaan.

7. Cukup mudah diterima dalam pergaulan

ilustrasi dua perempuan (pexels.com/Gustavo Fring)

Kamu memang belum tentu disukai oleh semua orang. Pasti ada beberapa orang yang membencimu karena berbagai hal atau bahkan tanpa alasan apa pun. Jangan khawatir, sejauh kamu masih cukup gampang diterima dalam pergaulan, ini mengindikasikan dirimu baik.

Kehadiran orang baik di suatu lingkaran pergaulan menjadi tambahan energi positif sehingga mudah diterima. Lain dengan pribadi jahat yang tidak diharapkan oleh semua orang, kecuali sesama orang jahat. Jumlah orang yang memusuhimu sedikit sekali dibandingkan dengan orang yang mencintaimu.

Di antara semua prestasi yang dapat dicapai manusia, menjadi orang baik sesungguhnya merupakan pencapaian terbesar. Hidup cuma sekali, jangan sampai kamu dikenang sebagai orang yang jahat. Semoga ketujuh tanda di atas menjawab pertanyaanmu tentang baik atau buruknya dirimu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team