Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi membuat kue (pexels.com/Gustavo Fring)

Standar mahal atau murahnya harga suatu barang memang berbeda tiap orang. Namun, bukan berarti kamu boleh sembarangan menyebut dagangan orang lain terlalu mahal, ya. Apalagi melakukannya di depan orang banyak.

Kalau memang mau menawar, tawar saja bila penjual tidak keberatan. Gak usah dengan sinis meremehkan dagangannya dan mengatakan harganya tak masuk akal. Delapan hal ini perlu kamu pahami, agar lebih berhati-hati dalam mengomentari harga dagangan orang lain.

1. Yakin kamu sudah menyurvei harga dagangan sejenis?

ilustrasi jual beli (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Sama-sama tanaman hias, beda jenis dan ukurannya tentu beda pula harganya. Belum lagi kalau tanaman itu didatangkan dari tempat yang jauh. Jadi, jangan main pukul rata.

Demikian juga ketika kamu jajan. Bila dirimu hampir gak pernah makan di luar, harga di daftar menu bisa terasa kemahalan semua. Padahal memang rata-rata ongkos makan di luar harga itu

2. Pahami proses pembuatannya

ilustrasi menjahit pakaian (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Saat kamu mau belanja kain, misalnya. Jangan memprotes harganya yang mahal bila kamu bahkan tak tahu kerumitan proses pembuatannya. Untuk menghasilkan selembar kain saja, banyak tangan yang bekerja. Dari petani kapas, pemintal benang, sampai bagian pewarnaan dan distribusi.

Kamu jangan cuma tahu hasil akhirnya. Hargai juga proses dari awal sampai akhir supaya dirimu gak sedikit-sedikit menyebut dagangan orang kemahalan. Belum tentu kamu mau diupah seharga barang itu untuk membuatnya sendiri.

3. Mungkin bahan yang digunakan lebih berkualitas

ilustrasi pedagang ayam bakar (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Terutama untuk makanan, perbedaan bahan yang digunakan akan sangat berpengaruh pada rasa dan akhirnya harga. Makin baik kualitas bahannya, makin mahal juga harga makanan olahannya. Produk lain pun begitu.

Sepatu berbahan kulit asli dengan kulit sintetis tak mungkin berharga sama. Tinggal sesuaikan belanjaanmu dengan isi kantong saja. Kamu masih bisa kok, mendapatkan sesuatu dengan harga lebih miring asalkan gak minta kualitas tertinggi.

4. Mahal untukmu boleh jadi terjangkau bagi orang lain

ilustrasi memasak (pexels.com/Los Muertos Crew)

Jika suatu dagangan terasa mahal sekali buatmu, jangan serta-merta menyalahkan penjualnya. Ambil sikap praktis saja bahwa kamu tidak termasuk pasar yang dibidiknya. Dagangan dengan harga selangit telah ada peminatnya sendiri.

Tak perlu mengharapkan semua pedagang menjual dengan harga rata-rata. Mereka tahu siapa saja yang disasar untuk menjadi pelanggannya. Di lain pihak, sebagian orang juga tidak keberatan membayar lebih demi sesuatu yang mereka inginkan atau sukai.

5. Toh, kamu tak harus membelinya

ilustrasi jual beli (pexels.com/Said)

Seandainya kamu dipaksa buat membeli dagangan yang kelewat mahal, wajar dirimu menolaknya dengan keras. Akan tetapi selama pedagangnya kalem, kamu juga tidak perlu banyak mengomentari harga yang mereka tetapkan.

Kalau kamu cocok dengan harga itu, belilah. Apabila tidak, berlalulah tanpa mengeluarkan kalimat yang dapat membuat penjualnya marah. Pilih saja dagangan lain yang harganya lebih masuk akal menurutmu.

6. Perhatikan kenaikan harga bahan baku

ilustrasi membuat kue (pexels.com/Los Muertos Crew)

Kelangkaan suatu bahan bisa membuat harganya meroket. Sementara itu, pedagang mana pun tentu tak berjualan untuk menanggung kerugian. Mereka mencari untung meski tipis. 

Oleh sebab itu, harga produk juga pasti ikut naik. Sebagai calon pembeli, kamu harus bijaksana melihat hal ini. Bukan seolah-oleh memaksa pedagang menjual produknya dengan harga lama. Siapa yang bakal menanggung kerugiannya?

7. Ingat, komentarmu bisa menurunkan penjualannya

ilustrasi pedagang ikan (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Jika orang-orang di sekitarmu tahu bahwa harga yang ditetapkan penjual masih terbilang wajar, kamu yang akan mendapat malu. Mereka bahkan dapat membela penjual tersebut dan menyebutmu keterlaluan pelitnya.

Akan tetapi bila mereka juga gak tahu berapa harga yang pantas untuk dagangan tersebut, mereka bisa terpengaruh olehmu. Sebagian dari calon pembeli mungkin memutuskan urung berbelanja. Kasihan penjualnya, kan?

8. Jangan bilang begitu untuk memaksa pedagang memberi harga semurah mungkin

ilustrasi jual beli (pexels.com/Karolína Balogová)

Tawar-menawar tidak dilarang. Terlebih ketika kamu berbelanja di pasar. Namun jangan samakan menawar harga dengan memaksa pedagang memberimu harga serendah mungkin. Bagaimanapun, di belakang mereka juga ada keluarga yang harus dihidupi.

Sama seperti kamu bekerja untuk menafkahi keluargamu. Saling respek saja, deh. Tawar harga sedikit di bawah yang diminta penjual. Bila ia menolak, ya sudah. Cari saja pedagang lain. Gak usah menyudutkannya dengan menyebut harga dagangannya terlalu tinggi.

Kalau sebagai calon pembeli kamu bersikap baik, penjual pasti juga memperlakukanmu dengan sopan. Bahkan memberimu potongan harga atau bonus tanpa kamu memintanya. Tidak perlu membuatnya kesal dengan meributkan harganya yang menurutmu kemahalan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team