Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kepedulian (pexels.com/Mental Health America (MHA))

Penting untukmu dapat berempati pada orang lain yang sedang tertimpa musibah. Tanpa empati, reaksimu malah dapat makin menambah kesedihannya. Sekalipun kamu gak bermaksud sengaja melukainya, itulah yang dirasakan orang lain setelah mendengar tanggapanmu atas persoalannya.

Kalau kamu dapat berempati dengan baik, orang lain merasa kesedihannya dipahami dan ia didukung secara mental. Kadang diammu ketika mendengar berita buruk yang terjadi pada orang lain lebih menggambarkan empatimu, ketimbang berucap yang gak tepat. Delapan hal berikut perlu diwaspadai, karena bisa menumpulkan empatimu terhadap orang yang terkena musibah.

1. Fokus pada sisi lucunya, bukan kesedihan atau kerugian orang

ilustrasi sekelompok teman (pexels.com/Gustavo Fring)

Musibah tetap musibah sekalipun dalam kejadiannya ada hal-hal yang menurutmu lucu. Misalnya, saudara temanmu meninggal dunia karena kejatuhan galon air yang penuh. Pekerjaannya memang sebagai agen galon air dan galon itu menimpanya ketika ia sedang membungkuk.

Menurutmu, meninggal kejatuhan galon air sangatlah lucu. Penyebabnya tampak sepele sekali atau menyerupai tayangan televisi tentang azab pedagang yang curang. Namun, begitu fokusmu ke situ, dirimu bakal gagal berempati pada kawan yang tengah berduka oleh wafatnya saudara. Bukannya menunjukkan raut kaget dan ikut berduka, kamu malah bisa seketika tertawa saat mendengar ceritanya.

2. Salah cara dalam meringankan duka orang lain

Editorial Team

Tonton lebih seru di