Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi banyak uang (pexels.com/WoodysMedia)

Orang yang merantau ke kota, luar pulau, sampai ke luar negeri terkadang butuh bantuan saudara untuk menyimpan dan mengelola hasil kerjanya. Bukan karena mereka boros serta gak bisa mengatur keuangan sendiri. Namun, biasanya mereka punya keinginan suatu saat pulang kampung.

Persiapan buat pulang dan hidup nyaman di kampung ini perlu melibatkan orang lain. Seperti agar hasil jerih payah mereka dibelikan tanah bakal tempat tinggal atau sawah buat tabungan hari tua. Titip uang ke saudara juga bisa bertujuan untuk menyalurkan uang tersebut ke orangtua.

Orangtua sudah tak dapat mengambil uang sendiri di bank atau bahkan gak punya rekening. Apabila saudaramu yang merantau juga ingin menitipkan sebagian pendapatannya padamu, kamu harus sangat berhati-hati. Jangan langsung menerimanya. Pahami dulu delapan poin penting berikut biar gak muncul masalah di kemudian hari.

1. Pastikan tujuannya

ilustrasi menghitung uang (pexels.com/Vitaly Gariev)

Orang dewasa yang sudah bekerja tentu gak begitu saja mau menyerahkan uangnya pada orang lain. Ada tujuan yang amat penting baginya sampai ia memilih memercayakannya padamu. Ini yang mesti jelas di awal. Seperti disebutkan di awal artikel, apakah saudara ingin kamu meneruskan uang itu pada kedua orangtuanya sebagai biaya hidup?

Atau, dia semata-mata mau dananya mengendap dalam penjagaanmu? Bisa juga ia ingin berinvestasi dengan perantara dirimu. Gali informasi ini sampai tak ada yang ditutup-tutupi. Bila tujuan penitipan uang gak urgen, lebih baik ditolak.

Contohnya, semata-mata agar tabungan tidak dipakainya buat hal-hal yang gak penting. Kamu dapat menyarankannya membuka tabungan berjangka atau tabungan emas dengan sistem autodebet.

2. Ukur diri, mampu atau tidak menjaga kepercayaannya

Editorial Team

Tonton lebih seru di