Keinginan untuk istikamah dalam beribadah pasti menjadi dambaan setiap muslim. Hanya saja iman itu kadang selalu naik turun kalau kita gak pintar-pintar menjaganya. Koneksi yang kendor dengan sang Khalik, pada akhirnya bakal membuat kita menyesal kemudian.
Nah, karena begitu mudahnya iman itu berubah, berikut ada beberapa cara memupuk iman yang sangat dianjurkan bagi umat muslim. Apa saja ya? Yuk simak uraiannya!
Kalau biasanya kita hanya berwudu pas mau salat, sekarang coba deh kamu berwudu pas mau berangkat ke kampus, kantor atau acara apa pun. Niatkan supaya kamu mendapat pahala dan terjaga kesuciannya. Pasti manisnya iman bakal makin terasa sepanjang perjalanan.
Lebih baik lagi kalau kamu pahami makna dari setiap gerakan wudu. Makna dari mulai membasuh wajah sampai makna membasuh kedua kaki. Dengan memahami, kamu bakal lebih menikmati dan meresapi wudu.
Yakinlah bahwa dalam diri kita bersemayam sifat-sifat ketuhanan yang fitrah (god spot). Kamu bisa aktifkan god spot untuk menguatkan koneksi dengan Allah swt lewat memperbanyak sujud, misalnya dengan mendirikan salat-salat sunah seperti Dhuha dan Tahajud.
Mintalah doa terbaik ketika sujud dan panjangkanlah sujud itu. Semakin sering kita bersujud, aliran darah yang mengalir ke otak juga akan semakin lancar.
Selama ini kita mungkin masih sering mengulur-ulur waktu salat baik sengaja atau tidak. Tahap pertama, cobalah untuk salat tepat waktu, minimal jangan sampai ada salat yang sengaja dibuat telat padahal gak ada kendala apa pun.
Kita juga bisa perbaiki salat dengan cara belajar memahami makna bacaan salat, tahu apa saja manfaat dari gerakan salat sampai kita benar-benar bisa merasakan nikmatnya salat yang khusyuk.
Zikir mampu memberatkan timbangan amal kita. Kalau selama ini kita hanya berzikir sehabis salat, coba deh sekarang biasakan diri untuk berzikir disela-sela aktivitas baik sambil berdiri, duduk atau pun tiduran.
Kalimat tauhid lailaha ilallah adalah salah satu zikir yang paling disukai Allah swt dan paling dicintai Rasulullah saw.
Dari membaca perjalanan Rasulullah saw dan para sahabat, kita bisa belajar bagaimana cara mendekatkan diri kepada Allah. Kisah-kisah teladan dan menggugah iman mampu membuat diri kita berkaca dan introspeksi tentang amal kita sendiri.
Secara tidak langsung, kisah itu jadi pengingat dan motivasi kuat untuk terus meningkatkan iman dan takwa.
Kedekatan dengan Allah swt hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang bersih hatinya, jernih pikirannya dan terjaga fisiknya. Rasa dengki, dendam dan amarah adalah penyakit hati yang bisa membuat kita lupa pada sang Khalik karena dikuasai nafsu.
Rasa ikhlas, sabar dan memaafkan adalah obat yang menyembuhkan penyakit hati. Dengan menyerahkan segala masalah kepada Allah swt, maka semakin dekat pula hatimu pada-Nya.
Kehalalan makanan dan minuman erat kaitannya dengan cara kita menjemput rezeki. Karena itu jauhilah aktivitas yang bisa mengotori diri kita. Utamakanlah segala sesuatu yang halal dan thayyib (baik).
Makanan haram yang masuk dalam tubuh bisa membuat ibadah dan doa kita gak diterima oleh Allah swt, lalu bagaimana mungkin kita bisa merasakan manisnya iman kalau Allah swt jauh dari hati kita?
Iman itu seperti tumbuhan yang harus selalu disiram dan diberi pupuk supaya tetap subur. Tausiyah dari ulama yang mengingatkan kita pada keagungan Allah swt adalah pupuk terbaik yang gak boleh ditinggalkan.
Kalau kamu gak bisa langsung hadir ke majelis ilmu, sekarang banyak kok podcast atau channel YouTube para ustaz yang bisa kamu simak di rumah setiap hari, yang penting iman kita tetap terjaga.
Kalau punya teman saleh, kadang tanpa dia beri nasihat pun, kita bisa langsung merasa kena tegur saat berbuat salah dan bertemu dengannya. Iya, teman saleh itu ibarat alarm yang bisa jadi pengingat langkahmu supaya tetap di jalan yang lurus.
Kalau kamu merasa sulit banget untuk hijrah, mungkin ini saatnya buat kamu untuk mencari teman saleh dan berkumpul dengan orang-orang saleh. Kehadiran mereka bakal sangat membantumu menjaga iman dan takwa.
Itulah langkah-langkah memupuk iman supaya koneksimu dengan sang Khalik tetap kuat. Jangan sampai kamu biarkan imanmu merosot tanpa perbaikan. Apalagi di bulan Ramadan, inilah momen tepat bagi kita untuk mendekatkan diri kepada Allah swt sedekat-dekatnya.