9 Perubahan Positif setelah Diet Medsos, Tenang Gak Banyak Pikiran

Diet media sosial berarti mengontrol penggunaannya. Sama seperti diet makanan tidak bermakna berhenti makan sama sekali. Namun, lebih pada membatasi makanan tertentu demi suatu tujuan seperti menjaga kesehatan. Diet medsos pun demikian, kamu masih bisa punya akun dan menggunakannya.
Hanya saja, dirimu sekarang tidak berlebihan dalam menghabiskan waktu di sana. Kamu bisa menetapkan saat-saat tertentu untuk membukanya, apa saja yang akan diunggah dan dikomentari, serta siapa yang hendak diikuti. Di luar itu, dirimu gak mengotak-atik medsos melulu. Walau awalnya cukup sulit, sembilan perubahan positif berikut bikin kamu lebih semangat untuk melanjutkan program diet medsos.
1. Irit kuota internet
Borosnya kuota internetmu menjadi jauh lebih terasa setelah sekarang pengguna medsos lebih banyak mengunggah video atau reels. Pun unggahan yang muncul di berandamu tidak hanya dari teman-teman yang diikuti, melainkan dari berbagai kreator.
Makin lama kamu scrolling, makin banyak kuota internet yang terpakai. Padahal, belum tentu dirimu menyukai apalagi membutuhkan kontennya. Sejak kamu mengurangi buka-buka media sosial, otomatis jatah internetmu dalam sebulan lebih aman. Akibat positif dari diet medsos yang langsung terasa terhadap keuangamu tentu membuatmu puas.
2. Lebih banyak pekerjaan bisa dibereskan
Main medsos memang gak terasa lama saking mengasyikkannya. Setiap kamu ingin berhenti scrolling, muncul lagi unggahan berbeda yang membuatmu penasaran. Akibatnya, waktu 30 menit-1 jam pun habis dalam sekali buka media sosial.
Belum lagi kalau unggahanmu dikomentari cukup banyak orang. Kamu ingin cepat-cepat menjawabnya dan terjadi percakapan yang panjang lebar. Setelahnya, selain mata dan jari sudah lelah, suasana hatimu juga menjadi kurang mendukung untuk bekerja.
Rasanya kamu gak bisa berkonsentrasi, sulit menemukan gagasan, bahkan ide yang sudah disiapkan untuk suatu tugas mendadak tampak tidak menarik. Makin lama dirimu makin tidak produktif. Berkat diet medsos, produktivitasmu kembali. Dalam sehari kamu bisa membereskan lebih banyak pekerjaan dibandingkan saat masih terlalu sering main medsos.
3. Pikiran tidak terasa penuh
Media sosial adalah gudangnya informasi. Kamu gak cuma mendapatkan berita berskala nasional atau internasional dari medsos, melainkan informasi kehidupan pribadi setiap penggunanya selalu membanjiri berandamu. Akibatnya, pikiranmu penuh oleh hal-hal yang gak relevan dengan hidupmu.
Kamu menyadarinya, tetapi sulit untuk berhenti memikirkannya. Satu-satunya cara buat mengosongkan pikiranmu dari hal-hal yang tidak penting ialah mengurangi aksesmu ke media sosial. Pikiran terasa lebih enteng dan masih ada banyak energi untukmu memproses informasi-informasi yang lebih berguna buatmu.
4. Gak tertarik mengomentari segala hal
Saat kamu mulai kehilangan kendali dalam memakai media sosial, salah satu cirinya adalah segala hal dikomentari. Seakan-akan kamu lebih tahu tentang semua itu. Bahkan kian ke sini, komentarmu kian negatif sekalipun unggahannya positif.
Berpendapat memang hak setiap orang, tetapi mestinya tak sampai membuatmu menjadi pribadi yang berisik atau cerewet di dunia maya. Bagusnya, keberhasilanmu melakukan diet medsos belakangan ini bikin kamu tidak tertarik lagi untuk sedikit-sedikit mengetik komentar negatif. Dirimu lebih berhati-hati dalam mencerna sesuatu dan terlebih dahulu memikirkan kemungkinan baik atau buruknya jika kamu berkomentar.
5. Teman maya terseleksi dengan lebih baik
Menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial cenderung membuat pertemananmu makin luas tetapi acak. Artinya, akun yang diikuti atau berteman denganmu memang banyak. Namun, dari akun sebanyak itu kian sedikit orang yang benar-benar kamu kenal. Bahkan minat kalian boleh jadi berbeda.
Ini yang membuat dirimu rentan berselisih dengan kawan maya yang tak cukup saling mengenal. Ada saja kesalahpahaman dalam hal-hal yang sebetulnya gak penting. Kamu seolah-olah tenggelam di dunia maya yang membingungkan karena penuh oleh orang asing. Diet medsos menjaga circle mayamu gak melebar secara drastis sehingga interaksinya lebih berkualitas.
6. Lebih menikmati waktu bersama orang lain
Kemampuanmu dalam memperhatikan gak bisa ditambah menjadi lebih dari maksimalnya. Maka jika dirimu terlalu larut dalam dunia maya, pasti dunia nyatamu berjalan kurang baik. Ini tampak dari interaksimu dengan orang-orang di sekitarmu. Kamu ada di tengah mereka, tetapi kentara gak bisa melebur.
Ikatanmu dengan teman bahkan saudara di kehidupan nyata menjadi lemah. Kebersamaan dengan mereka kehilangan nikmatnya sampai dirimu mulai diet media sosial. Perlahan-lahan interaksimu dengan mereka kembali menyenangkan seperti sebelum medsos terlalu menyita perhatianmu.
7. Lebih nyaman dan bersyukur dengan kehidupan pribadi
Walau gak selalu, media sosial yang tanpa batas bisa membuatmu sibuk melihat ke atas alias pada orang-orang yang kehidupannya tampak lebih menyenangkan. Dampaknya, kehidupan sendiri menjadi terasa jauh lebih buruk daripada aslinya. Kamu tidak bahagia, iri pada orang-orang, dan jadi suka nyinyir.
Namun, semenjak dirimu jarang buka medsos dan membatasi akun yang diikuti, kehidupanmu yang masih sama dengan sebelumnya terasa lebih enak dijalani. Kamu gak terjebak dalam kesibukan membandingkan kehidupan sendiri dengan orang lain. Itu bukannya memotivasi malah menurunkan semangatmu dalam menjalani hidup.
8. Makin menghargai privasi diri serta orang lain
Berlebihan main medsos juga menyulitkanmu dalam menghargai privasi orang lain. Demi bikin konten, misalnya, kamu merekam apa saja yang dilakukan orang lain tanpa seizin mereka dan mengunggahnya. Begitu pula dengan tangkapan layar yang kurang etis untuk disebarkan.
Dunia menjadi tidak aman akibat penggunaan media sosial yang menabrak batas-batas privasi orang lain. Jangankan privasi orang lain, privasimu sendiri juga tak diperhatikan. Seperti kamu terlalu sering memberitahukan posisimu terkini bahkan alamat berikut foto dan video rumahmu.
Tindakan tersebut bisa membuatmu menjadi target kejahatan. Mengurangi kebiasaan memakai medsos akan mengembalikan kesadaranmu mengenai pentingnya menghargai batasan-batasan yang ada. Semua demi kenyamanan dan keamanan diri serta orang lain.
9. Gak mager lagi
Kamu gak bisa terus scrolling sambil berolahraga, bersepeda, atau sekadar melakukan pekerjaan rumah tangga. Terus menggulir layar berarti menahanmu dari melakukan kegiatan atau gerakan-gerakan lain. Cuma jarimu yang bergerak buat menaikturunkan layar.
Ini yang bikin kamu mager luar biasa sampai berdampak pada penurunan kondisi kesehatan. Bahkan tempat tinggalmu menjadi kurang terawat sebab dirimu lebih suka main medsos daripada bersih-bersih. Ketika waktu buat main medsos dikurangi, kamu bergerak lebih aktif. Smartphone masuk tas, saku, atau bahkan kadang kamu meninggalkannya di rumah tanpa takut ketinggalan kabar di media sosial.
Diet berguna buat mengendalikan hal-hal yang telah atau berpotensi berlebihan. Punya akun media sosial dan sesekali mengunggah sesuatu tentu ada gunanya. Selain sebagai media mengekspresikan diri juga dapat untuk menjaga komunikasi dengan kenalan yang tempat tinggalnya jauh.
Media sosial pun bisa membantumu membangun jaringan dengan orang-orang penting sesuai bidang pekerjaan atau minatmu. Tetapi kalau dirimu mulai merasa medsos berdampak kurang baik, segeralah melakukan diet. Rasakan sembilan perubahan positif di atas untuk kehidupan yang lebih berkualitas.