Tidak semua afirmasi positif bekerja seperti yang dibayangkan. Sering kali kalimat-kalimat yang dimaksudkan untuk memotivasi justru membuat seseorang merasa lebih buruk, terutama saat tidak selaras dengan kenyataan hidup yang sedang dihadapi. Banyak orang mengira bahwa mengucapkan hal-hal manis kepada diri sendiri akan otomatis menyembuhkan rasa cemas atau rendah diri, padahal kenyataannya tidak sesederhana itu.
Afirmasi positif memang bisa membantu membentuk pola pikir yang lebih sehat, tetapi jika disampaikan dengan cara yang salah, dampaknya bisa berbalik arah. Alih-alih membangun kekuatan, afirmasi yang keliru justru menambah beban karena memaksa seseorang merasa bahagia padahal sedang tidak baik-baik saja. Berikut lima ciri afirmasi positif yang keliru dan bikin mental makin drop.