Agar Terbiasa Menyelesaikan Masalah yang Ribet, Lakukan 5 Hal Ini!

10 Des 2021, 11:37 WIB

ilustrasi berpikir (pexels.com/Vanessa Garcia)

Dalam menjalani hidup, kamu pasti pernah menghadapi sebuah masalah. Hal tersebut terkadang akan membuatmu menjadi pusing untuk memikirkannya. Entah itu masalah perihal kehidupan sosial maupun pekerjaan, kamu dituntut untuk bisa langsung menyelesaikannya.

Tetapi, menyelesaikan masalah bukanlah sebuah hal yang gampang. Apalagi jika masalah tersebut cenderung ribet, kamu harus memutar otak agar bisa menemukan solusi terbaik.

Berikut beberapa cara yang bisa memudahkanmu untuk terbiasa menyelesaikan masalah ribet. Simak pembahasannya ya!

1. Cobalah untuk berkumpul dengan orang-orang yang berpengalaman

ilustrasi pertemanan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Agar bisa menyelesaikan masalah yang ribet, cobalah untuk berkumpul dengan orang-orang berpengalaman. Merek pasti menyimpan segudang solusi yang bisa kamu implementasikan untuk menyelesaikan rumitnya permasalahanmu.

Mulailah berkumpul dengan mereka agar kamu bisa kecipratan untuk menjadi manusia yang lebih bijak. Dengan begitu, nantinya kamu pasti akan terbiasa memikirkan hal-hal yang cukup solutif ketika dihadapkan dengan permasalahan semacam itu lagi.

2. Jangan ragu untuk menanyakan perihal penyelesaian masalah ke orang lain

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Alexander Suhorucov)

Biar bisa mudah mendapatkan solusi, jangan pernah ragu untuk bertukar pikiran dengan orang lain. Kamu bisa memulainya dengan bercerita sekaligus dengan bertanya terkait bagaimana pendapatnya terkait permasalahanmu yang cukup rumit itu.

Berangkat dari hal tersebut, mereka pasti akan berusaha untuk menjadi pendengar yang baik dan bakal membantumu dalam menemukan berbagai macam solusi.

Alhasil, nantinya kamu akan menemukan banyak opsi yang bisa menjadi titik terang dari permasalahanmu.

3. Jangan pernah menghindari masalah, hadapi saja

ilustrasi pria (pexels.com/Omar Lopez)

Saat menghadapi masalah berat, kamu pasti berpikiran untuk meninggalkan hal tersebut. Kamu enggan ribet untuk menghadapi permasalahan yang hanya membuang-buang waktu. Padahal, sejatinya sebuah permasalahan itu wajib dihadapi agar kamu bisa belajar banyak dari sana.

Meskipun prosesnya cukup rumit, lambat laun kamu pasti menemukan bagaimana cara tercepat untuk menyelesaikan permasalahan. Hal tersebut akan sangat memudahkanmu jika suatu saat nanti menghadapi permasalahan yang serupa.

4. Biasakan diri untuk menganalisis hal-hal yang berkaitan dengan setiap masalah

ilustrasi riset (unsplash.com/JESHOOTS.COM)

Sudahkah kamu terbiasa menganalisis sesuatu terkait permasalahanmu? Terkadang, banyak orang yang tak mau melakukan hal semacam itu karena cenderung menghabiskan waktu.

Namun, menganalisis permasalahan sebenarnya malah bisa membantumu untuk cepat merampungkan masalah, lho! Kamu hanya perlu melihat aspek-aspek yang berkaitan sebelum memutuskan untuk mengambil sebuah solusi.

Nantinya, kamu pasti akan mengetahui hal apa yang harus diambil ataupun tidak. Alhasil, kamu tidak akan salah langkah dalam mengambil setiap keputusan.

5. Jadilah orang yang berpandangan netral dalam menyelesaikan masalah

ilustrasi tersenyum (pexels.com/cottnobro)

Biar masalah rumit cepat kelar, cobalah untuk memposisikan diri sebagai sosok yang netral. Maksudnya di sini adalah kamu gak boleh bersikap kolot terhadap pemikiranmu. Kamu tetap harus melihat bagaimana cara orang lain berpikir agar sebuah solusi bisa ketemu.

Meskipun pasti ada rasa enggan menerima saat pendapat diri sendiri terabaikan, hal tersebut sejatinya harus dilakukan. Kendati demikian, hal tersebut bisa membuatmu menjadi sosok yang lebih bijaksana dalam menghadapi setiap permasalahan hidup.

Menyelesaikan masalah yang ribet itu sebenarnya tidak susah. Asalkan sudah tahu kuncinya, serumit apapun masalah pasti akan gampang kamu rampungkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.