Baik dari film maupun serial animasinya, Jujutsu Kaisen masih menjadi salah satu tontonan animasi Jepang (anime) paling ditunggu setelah berakhirnya Attack on Titan. Selain tertarik dengan kisah pertarungan karakter yang ciamik, visual dan penggambaran karakter yang unik dan memikat juga menjadi daya tarik tersendiri bagi anime Jujutsu Kaisen ini.
Gak cuma itu, ternyata ada pesan dan ajaran hidup menarik yang bisa kita ambil dari karakter anime ini. Ada lima di antaranya. Cek di sini!
"Aku tidak tahu bagaimana perasaanku ketika aku mati nanti, tetapi setidaknya aku tidak ingin menyesali cara hidupku" - Yuji Itadori
Terkadang manusia hanya terlalu fokus memikirkan bagaimana jika ia bertemu kematiannya suatu saat nanti. Padahal mengalihkan fokus pada bagaimana cara kita hidup adalah yang terpenting. Berusaha sebaik mungkin untuk hidup dengan cara yang benar dan menebar kebaikan di mana pun dan kepada siapa pun. Hal ini penting agar kita bisa hidup tanpa rasa penyesalan seolah-olah nanti ingin dihidupkan kembali ketika dipertemukan dengan kematian.
Seperti yang kita ketahui karakter Satoru Gojo adalah karakter yang dinilai konyol dan selalu menampakkan keceriaannya. Sampai ada saatnya ketika kita ditunjukkan masa lalu pahit yang membekas di hatinya. Tentu saja di balik karakternya tersebut kita tak akan menyangka ia begitu menyimpan luka yang begitu berat di masa lalu.
Sebab ia tak pernah menunjukkan kesedihannya itu dan malah terus menunjukkan tawa dan kekonyolannya untuk orang-orang disekitarnya. Dari sini kita bisa belajar bahwa cerita pahit dan rasa sakit orang lain tidak bisa dinilai dari tampilan luarnya. Beberapa ada yang pandai membalut lukanya lewat tawa dan tingkah konyolnya.
Mengulik karakter Yuta Okkotsu, kalimat di atas sangat relate dengan kisahnya. Sewaktu kecil, ketika ia dan teman masa kecilnya, Rika berjanji akan menikah kelak, nyatanya suatu kejadian buruk membuat hal yang belum mereka mulai harus berakhir dengan cepat.
Masa depan tak dapat diperkirakan. Beberapa hal baik yang direncanakan seringkali terasa mengecewakan. Untuk itu, di masa sekarang kita perlu mempersiapkan hati untuk segala kemungkinan baik dan buruknya di masa depan.
Sebagaimana yang dirasakan oleh karakter Suguru Geto, rasa peduli yang berlebihan nyatanya akan menyakitimu nantinya. Di saat rasa pedulimu yang berbalut kebaikan itu tak mendapat feedback (balasan) dari mereka yang menerimanya, maka itu akan sangat melukai perasaanmu.
Namun, yang lebih buruk adalah ketika feedback itu berwujud umpatan dan ujaran kebencian. Harga dirimu merasa terluka karena merasa kebaikanmu tidak ada artinya. Maka dari itu, ubahlah mindset-mu dengan berprinsip bahwa jangan terlalu mengharapkan suatu hal baik kembali kepadamu. Memang ada kalanya kebaikan itu kembali berkali-kali lipat. Hanya saja, jangan terlalu berharap.
"Ada banyak kursi kosong dalam hidupku. Dan aku tidak mau dibuat gundah oleh siapa pun yang tidak duduk di sana. Yah, ada orang sepertimu yang seenaknya membawa kursi sendiri dan duduk dalam hidupku." - Nobara Kugisaki
Beberapa orang mungkin ada yang seperti Nobara, yakni cuek terhadap lingkaran pertemanannya. Dan ya, kursi kosong disini direpresentasikan sebagai tempat bagi orang-orang yang mengisi hati kita. Entah itu teman, pasangan, maupun keluarga. Ia tidak terlalu peduli dengan berapa banyak orang yang mengisi kursi kosong itu.
Kedua, ada tipe orang yang seperti karakter Yuji Itadori yang dengan senang hati mampir duluan ke kursi kosong orang lain. Sosok seperti Yuji ini biasanya tipe yang dibutuhkan oleh tipe manusia dingin dan cuek pada sekitarnya, seperti kedua temannya Nobara dan Megumi Fushiguro. Karena kedua orang ini tipe orang yang harus didesak dulu hingga akhirnya mau berinteraksi.
Wah, mendalam banget ya pelajaran hidup dari anime Jujutsu Kaisen ini. Semoga dari kisah mereka dapat menjadi pembelajaran hidup bagi kita ya. Dari kelima daftar di atas, mana nih yang paling membekas buatmu?