Yang bikin kamu jengkel sebenarnya bukan orang lain melainkan keyakinanmu sendiri. Seperti dalam poin 3, ketika kamu merasa dirimu selalu paling benar, kamu akan menempatkan orang-orang lainnya sebagai pihak yang salah. Baik salah dalam berpendapat maupun salah dalam melakukan apa pun.
Dalam pikiranmu, kamu benar-benar tidak bisa memahami mengapa orang-orang di sekitarmu selalu tidak becus. Sementara menurut mereka, kamulah orang yang amat sulit untuk dipuaskan. Meski keberadaanmu juga menjengkelkan bagi mereka, tetapi setidaknya kamu hanya satu sedangkan jumlah mereka jelas jauh lebih banyak.
Itu akan membuat mereka merasa pada akhirnya kamu dengan perasaan selalu benarmu bukanlah masalah besar. Hanya masalah kecil yang bisa dianggap tidak ada. Sebaliknya, kamu sendiri malah jadi terus uring-uringan karena setiap saat harus berhadapan dengan terlalu banyak ketidakbecusan yang sebenarnya hanya ada dalam pikiranmu.
Dari keenam poin di atas, terlihat kan, bahwa selalu merasa paling benar bukan berarti kamu memang benar dan ujung-ujungnya itu hanya akan merugikan dirimu sendiri. Jadi, tetap kontrol keyakinanmu pada pendapatmu sendiri ya.
Selalu lihat pendapat orang lain setara dengan pendapatmu dan mungkin pendapat mereka malah bisa melengkapi cara pandangmu tentang sesuatu sehingga cara pandangmu makin luas dan mendalam. Saat kamu bisa sampai di titik itu, kamu akan menjadi pribadi yang hebat dan berpengaruh di lingkunganmu.