Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kritik destruktif (pexels.com/Yan Krukau)

Pastinya kita tidak menginginkan kritikan yang bersifat destruktif. Alih-alih menumbuhkan semangat dan motivasi, kritikan yang dilontarkan tergolong tajam dan menjatuhkan mental.

Bahkan, kamu sampai ragu apakah bisa berbenah dan menunjukkan diri menjadi yang terbaik. Sikap optimis hancur seiring dengan kalimat yang merusak mental.

Namun, apakah dibenarkan jika kita memilih patah semangat setelah memperoleh kritikan destruktif? Meskipun menjadi pengalaman menyakitkan, tapi keputusan ini harus dipertimbangkan kembali.

Saat kamu memilih patah semangat, apakah bisa membawa ke arah kebaikan? Berikut ini di antara empat alasan yang bisa menjadi bahan pertimbangan lebih jauh.

1. Lihat kritikan tersebut sebagai peluang untuk berkembang

ilustrasi kritik destruktif (pexels.com/Kampus Production)

Tidak dapat dimungkiri jika kritikan destruktif pasti menyakiti hati. Alih-alih memberi saran yang membangun, kritikan satu ini justru menyorot sisi kekurangan secara berlebihan. Kemudian disampaikan dengan bahasa yang bersifat menjatuhkan mental. Menghadapi situasi yang tidak diharapkan seperti ini, banyak orang langsung patah semangat setelahnya.

Padahal kamu tidak perlu patah semangat setelah memperoleh kritikan destruktif. Meskipun tidak sesuai dengan ekspektasi, tapi lihat kritikan tersebut sebagai peluang untuk berkembang. Kritikan negatif dapat memicu pemikiran kreatif dan inovasi. Kamu termotivasi untuk mencari strategi dan terobosan baru dalam rangka meningkatkan kualitas.

2. Kritik destruktif bisa jadi tidak benar-benar nyata

ilustrasi kritik destruktif (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Jika kita mendengar kritik yang bersifat destruktif, rasa percaya diri pasti terkikis. Seolah meragukan usaha yang telah dilakukan. Namun demikian, menjadi suatu kesalahan saat kita larut dalam kritikan destruktif secara berkelanjutan. Apalagi memutuskan patah semangat tanpa mau berusaha lebih jauh lagi.

Perlu diketahui, kamu tidak boleh patah semangat hanya karena menuruti kritikan yang bersifat destruktif. Adakalanya kekurangan-kekurangan yang dilontarkan berasal dari penilaian subjektif. Seseorang tidak benar-benar menyampaikannya berdasarkan situasi nyata. Oleh sebab itu, kritik yang bersifat destruktif ditujukan untuk menjatuhkan mental seseorang.

3. Sadari tujuan hidup tidak untuk memuaskan semua orang

ilustrasi kritik destruktif (pexels.com/Cottonbro studio)

Menghadapi kritik yang bersifat destruktif memang menguras energi dan pikiran. Kamu dibuat overthinking dan tidak bisa berkonsentrasi melakukan yang terbaik. Saat sadar kalimat yang disampaikan sangat menyakiti hati, tiba-tiba langsung muncul sikap patah semangat. Padahal tidak seharusnya kamu menyikapi kritikan destruktif dengan cara demikian ini.

Patah semangat bukan satu-satunya cara untuk memperbaiki keadaan. Sadari bahwa kamu berusaha bukan untuk memuaskan semua orang. Memiliki sisi kekurangan dan kelemahan adalah fenomena yang wajar. Justru dari sini kamu bisa berkembang ke arah yang lebih baik. Karena kesempurnaan diraih tidak hanya dalam satu tahap.

4. Ini adalah ajang untuk membangun ketahanan mental

ilustrasi kritik destruktif (pexels.com/Tiger Lily)

Kritikan yang bersifat destruktif kerap membuat kamu merasa terpukul. Saat merasa tidak sanggup memenuhi tuntutan, tiba-tiba muncul sikap patah semangat. Kamu tidak lagi termotivasi meraih pencapaian terbaik. Namun, sampai kapan kamu menyikapi kritikan destruktif dengan cara patah semangat seperti ini? Pada faktanya ini bukan pilihan terbaik.

Justru inilah titik balik yang harus kamu lakukan. Kritikan destruktif bisa menjadi ajang untuk membangun ketahanan mental. Mempertahankan semangat saat menghadapi kritik bisa menguatkan tekad. Menghadapi kritikan destruktif dengan cara seperti ini membuat kamu lebih kuat saat harus menghadapi rintangan di masa depan.

Kritikan destruktif memang terdengar menyakitkan. Sisi kekurangan dipaparkan secara tajam tanpa memikirkan perasaan seseorang. Namun yang harus diketahui, menghadapi kritikan destruktif tidak boleh patah semangat.

Meskipun menjadi momen tidak menyenangkan, tapi ini justru menjadi peluang untuk berkembang. Kamu bisa menguatkan mental dan pikiran agar lebih siap menghadapi tantangan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team