Bahagia sering terasa seperti sesuatu yang harus ditunggu, seolah hidup baru layak dinikmati setelah semua urusan beres. Banyak orang menjalani hari dengan daftar target yang panjang sambil menganggap rasa senang sebagai tujuan yang muncul belakangan. Cara berpikir ini membuat bahagia terdorong ke belakang, padahal hidup terus berjalan tanpa jeda.
Penundaan semacam ini kerap terjadi tanpa alasan besar, hanya karena terbiasa menahan diri. Akhirnya, kesempatan yang sebenarnya sudah hadir justru lewat begitu saja. Berikut beberapa alasan yang kerap luput disadari.
