Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi lembur
ilustrasi lembur (pexels.com/Ron Lach)

Intinya sih...

  • Kebutuhan dasar harus dipenuhi untuk hidup nyaman dan terpenuhi

  • Rasa aman dan stabilitas hidup didapatkan melalui uang dan kekayaan

  • Uang sering menjadi simbol status sosial dan dorongan mencapai impian pribadi

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita melihat orang bekerja tanpa henti, lembur hingga larut malam, atau bahkan menjalankan lebih dari satu pekerjaan. Semua itu dilakukan demi mengejar uang dan kekayaan. Fenomena ini tidak hanya terjadi di kota besar, tetapi juga di berbagai lapisan masyarakat. Seakan-akan uang menjadi pusat gravitasi yang menarik setiap langkah manusia.

Namun, ada alasan mendasar yang membuat orang tidak berhenti mengejar uang. Bagi sebagian orang, hal itu bukan sekadar tentang gaya hidup mewah, melainkan juga demi rasa aman, pengakuan, atau bahkan untuk masa depan keluarga. Mari kita bahas lebih dalam lima alasan utama mengapa orang-orang terus bekerja keras demi memperbesar pundi-pundi mereka.

1. Kebutuhan dasar yang harus dipenuhi

ilustrasi belanja di supermarket (pexels.com/Ninthgrid)

Alasan paling mendasar mengapa orang mengejar uang adalah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tanpa uang, sulit rasanya untuk mendapatkan makanan, tempat tinggal yang layak, serta akses terhadap kesehatan dan pendidikan. Hidup yang nyaman selalu dimulai dari terpenuhinya kebutuhan dasar tersebut.

Selain itu, biaya hidup yang terus meningkat setiap tahun membuat orang merasa harus bekerja lebih keras. Bahkan, meski kebutuhan pokok sudah tercukupi, rasa takut kekurangan membuat banyak orang terus berusaha mencari tambahan penghasilan. Inilah yang akhirnya mendorong orang untuk selalu mengejar uang.

2. Rasa aman dan stabilitas hidup

ilustrasi istirahat (pexels.com/Annushka Ahuja)

Memiliki uang dan kekayaan memberikan rasa aman dalam menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian. Dengan tabungan atau investasi yang cukup, seseorang bisa lebih tenang jika suatu hari menghadapi situasi darurat, seperti sakit, kehilangan pekerjaan, atau kebutuhan mendadak lainnya. Kekayaan seakan menjadi tameng dari ketidakpastian hidup.

Tak hanya itu, stabilitas finansial juga memberi keleluasaan dalam membuat pilihan hidup. Orang yang mapan secara ekonomi lebih bebas menentukan karier, tempat tinggal, bahkan cara menjalani hidup. Rasa aman inilah yang membuat mereka tidak berhenti bekerja keras dan mengumpulkan kekayaan.

3. Keinginan mendapatkan pengakuan sosial

ilustrasi berjabat tangan (pexels.com/fauxels)

Uang sering kali menjadi simbol status di masyarakat. Orang yang memiliki banyak kekayaan biasanya lebih dihormati, dianggap berhasil, dan sering menjadi panutan. Tidak jarang, pengakuan sosial ini menjadi motivasi utama seseorang dalam mengejar uang. Mereka ingin diakui, dihargai, dan dipandang sukses.

Dalam lingkungan sosial, hal ini terlihat jelas. Mulai dari rumah mewah, mobil keluaran terbaru, hingga gaya hidup berkelas sering dipandang sebagai pencapaian. Karena itu, banyak orang terus mengejar kekayaan agar dapat memenuhi standar sosial yang berlaku di lingkungannya.

4. Dorongan untuk mencapai impian pribadi

ilustrasi membuat daftar impian (pexels.com/Mikhail Nilov)

Selain faktor sosial, ada pula dorongan pribadi yang membuat seseorang mengejar uang. Misalnya, mereka ingin berkeliling dunia, membuka bisnis, atau membeli rumah impian. Semua itu tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Uang menjadi alat untuk mewujudkan cita-cita tersebut.

Bagi sebagian orang, impian tersebut bukan hanya soal kemewahan, melainkan juga soal kebahagiaan. Mereka percaya bahwa dengan memiliki cukup uang, jalan menuju kebebasan dan kepuasan hidup akan lebih terbuka. Maka, kerja keras tanpa henti dianggap sebagai investasi untuk meraih impian.

5. Ketakutan akan kegagalan dan ketertinggalan

ilustrasi kecewa (pexels.com/Tim Gouw)

Alasan lain yang sering kali tidak disadari adalah rasa takut tertinggal dari orang lain. Di era media sosial, membandingkan diri dengan pencapaian orang lain sudah menjadi hal biasa. Melihat teman atau rekan kerja yang lebih sukses sering memunculkan rasa takut akan kegagalan. Uang dan kekayaan lalu dianggap sebagai ukuran kesuksesan yang harus diraih.

Perasaan ini membuat banyak orang terus berlari, seakan tidak ingin dianggap kalah. Mereka bekerja keras bukan hanya demi diri sendiri, tetapi juga untuk membuktikan bahwa mereka tidak tertinggal dari orang lain. Tekanan sosial ini sangat kuat sehingga dorongan mengejar uang menjadi sulit dihentikan.

Mengejar uang dan kekayaan adalah sesuatu yang wajar, karena pada dasarnya manusia ingin hidup aman, nyaman, dan dihargai. Namun, penting juga untuk menyadari bahwa uang bukanlah tujuan akhir, melainkan hanya alat untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Selama motivasi mengejar kekayaan dilakukan dengan bijak dan tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain, maka usaha tersebut dapat membawa manfaat. Pada akhirnya, keseimbangan antara kerja keras, kebahagiaan, dan relasi dengan orang lainlah yang menentukan kualitas hidup seseorang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team