Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tangan di atas meja
ilustrasi tangan di atas meja (pexels.com/fauxels)

Intinya sih...

  • Toleransi dan peduli lingkungan penting dalam pendidikan karakter anak

  • Perempuan berperan dalam kelestarian alam, tapi sering terhambat oleh kekerasan gender

  • Teknologi perlu diarahkan untuk mendukung kelestarian alam dan kehidupan sosial yang harmonis

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Istilah toleransi umumnya merujuk pada sikap saling menghargai, menghormati, dan menerima perbedaan antarindividu maupun antarkelompok. Sementara itu, kepedulian lingkungan berkaitan dengan kesadaran serta tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan alam. Sekilas, kedua konsep ini tampak berbeda dan tidak berhubungan.

Toleransi dan kepedulian lingkungan perlu berjalan beriringan, karena menjadi fondasi penting untuk mewujudkan harmoni alam dan sosial. Nilai-nilai ini sejalan dengan visi Asta Cita yang diusung Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam upaya menggapai Indonesia Emas 2045. Berikut lima alasan toleransi dan kepedulian lingkungan perlu dijalankan secara bersamaan!

1. Toleransi dan peduli lingkungan penting dalam membentuk karakter anak

ilustrasi anak (pexels.com/Rebecca Zaal)

Pendidikan karakter yang efektif seharusnya mencangkup pengembangan dimensi moral, intelektual, dan afektif peserta didik, sebagaimana dijelaskan Thomas Lickona dalam bukunya Educating for Character. Hal ini selaras dengan tujuan utama dari sikap toleransi, yaitu menumbuhkan moral dan kesadaran sosial. Adapun, kepedulian terhadap lingkungan akan melatih rasa tanggung jawab anak atas dampak dari tindakan mereka terhadap alam.

Tanpa pendidikan karakter yang kuat, bangsa akan sulit mencetak generasi yang mandiri dan saling menghargai. Melalui nilai toleransi dan peduli lingkungan, peserta didik tidak hanya memahami konsep secara teoritis, tetapi juga mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kolaborasi dua nilai ini akan membentuk generasi yang unggul secara intelektual sekaligus memiliki empati tinggi terhadap sesama dan lingkungan.

2. Perempuan turut andil mewujudkan masyarakat yang selaras dengan alam

ilustrasi perempuan berdiskusi (pexels.com/Christina Morillo)

Perempuan memainkan peran penting dalam menjaga harmoni sosial dan kelestarian lingkungan. Merekalah yang menjadi motor penggerak dalam upaya pelestarian alam di tingkat keluarga maupun komunitas. Pandangan ini sesuai dengan ajaran ekofinisme yang menekankan hubungan kuat antara perempuan dengan alam.

Namun, kontribusi ini sering terhambat oleh maraknya kekerasan berbasis gender, terutama di Indonesia. Data Komnas Perempuan mencatat sekitar 445.502 kasus kekerasan terhadap perempuan sepanjang 2024. Oleh karena itu, memberdayakan perempuan bukan sekadar bentuk keadilan sosial, melainkan juga sebagai bentuk investasi strategis dalam menghadirkan solusi yang berwawasan lingkungan.

3. Teknologi perlu diarahkan untuk mendukung kelestarian alam

ilustrasi panel surya (pexels.com/Mark Stebnicki)

Perkembangan zaman menunjukkan bahwa teknologi semakin tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, sampai lingkungan. Sayangnya, perkembangan teknologi sering kali hanya berorientasi pada keuntungan bisnis tanpa mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan sekitar. Untuk menjawab problematika ini, muncullah pendekatan inovasi inklusif (inclusive innovation).

Menurut Lawrence dkk., inovasi inklusif adalah solusi atas permasalahan yang dialami komunitas-komunitas yang selama ini terabaikan, seperti komunitas adat, para penyandang disabilitas, dan masyarakat berpenghasilan rendah. Pendekatan ini juga membuka jalan menuju konsep teknologi hijau yang kini banyak disuarakan oleh ilmuwan. Panel surya, kendaraan listrik, dan bioteknologi merupakan contoh dari penerapan teknologi hijau yang dirancang agar mudah diakses oleh seluruh kalangan.

4. Kehidupan sosial yang harmonis menjadi fondasi lingkungan berkelanjutan

ilustrasi berdiskusi (pexels.com/fauxels)

Setiap orang tentu mendambakan tempat tinggal yang sehat dan bebas dari berbagai penyakit. Untuk mencapainya, kita perlu menyadari bahwa manusia adalah makhluk sosial yang hidup berdampingan dan saling berinteraksi satu sama lain. Oleh karena itu, stabilitas sosial menjadi langkah yang vital untuk menciptakan lingkungan alam yang berkelanjutan.

Poin ini ditegaskan dalam jurnal "Potencial Social Conflict in Palm Oil Plantation Area and Alternative Solutions in Sambas Regency" yang menyebutkan bahwa konflik sosial di wilayah perkebunan sawit dipicu oleh banyak hal, di antaranya adalah aktivitas perusakan lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan bisnis. Ketika satu pihak saja abai terhadap alam, dampaknya akan dirasakan oleh penduduk sekitar. Karena itu, penting bagi kita menanamkan kesadaran untuk menjaga keharmonisan sosial dan kelestarian lingkungan demi masa depan yang lebih sehat.

5. Lingkungan bersih memperkuat rasa persaudaraan

ilustrasi membersihkan lingkungan (freepik.com/partystock)

Sebuah studi dari World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa lingkungan berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Di negara berkembang, tingkat kematian akibat lingkungan yang tidak sehat jauh lebih tinggi daripada negara maju. Penyakit seperti diare, infeksi saluran pernapasan bawah, dan malaria muncul akibat terbatasnya akses air bersih dan buruknya sanitasi.

Temuan WHO ini memperjelas bahwa lingkungan bersih bukan sekadar enak dipandang, tetapi juga kunci terciptanya hunian yang sehat dan nyaman. Mulai sekarang, biasakanlah untuk peduli terhadap lingkungan di mana pun kamu berada, dari membuang sampah pada tempatnya sampai ikut bergotong royong membersihkan area sekitar. Langkah kecil seperti ini dapat memberikan manfaat nyata bagi semua orang dan menjadi pilar utama bagi kualitas hidup yang lebih baik di masa depan.

Dengan mengamalkan kelima poin tadi, kita dapat membangun masyarakat yang peduli terhadap kelestarian bumi bagi generasi mendatang. Sudah waktunya kita memandang toleransi dan kepedulian lingkungan sebagai satu langkah bersama menuju masa depan impian.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team