Kita sering diajarkan bersikap toleran terhadap perbedaan orang lain. Akan tetapi, sering lupa kalau diri sendiri juga butuh ditoleransi. Dengan menerapkan toleransi diri akan tahu sejauh mana kapasitas emosional kita. Bukan berarti lembek melainkan tahu kapan harus maju, berhenti, atau mundur.
Terlalu keras pada diri sendiri tidak serta merta membuat tujuan cepat tercapai. Justru jadi penyebab stres karena banyak beban dipundak. Sikap bijak dimulai dari memahami kemampuan diri sendiri. Baik itu penerimaan tentang gagal, capek, maupun hal buruk dalam hidup. Mau kan hidup damai tanpa butuh validasi orang lain?
Lima alasan dibawah ini akan membuat kita sadar pentingnya toleransi diri. Nggak hanya berpengaruh pada kesehatan mental, melainkan juga berdampak pada aspek sosial, lho.