ilustrasi mengejek (pexels.com/Keira Burton)
Beberapa kondisi kesehatan mental, seperti post-traumatic stress disorder (PTSD) dan borderline personality disorder (BPD), dapat meningkatkan risiko seseorang untuk melakukan tindakan kekerasan. Gejala seperti kecemasan, depresi, dan kemarahan yang intens dapat mendorong mereka untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain.
Seseorang dengan PTSD mungkin mengalami kilas balik, mimpi buruk, dan kecemasan parah yang dapat membuat mereka mudah marah serta impulsif. Mereka mungkin merasa terancam dan takut, serta menggunakan kekerasan sebagai cara untuk mengatasi rasa sakit dan ketakutan mereka. Sedangkan orang dengan BPD cenderung mengalami kesulitan mengatur emosi mereka, mudah frustrasi, dan marah. Mereka seringkali menjadi impulsif, ceroboh, dan memiliki kecenderungan menyakiti diri sendiri atau orang lain tanpa memikirkan konsekuensinya.
Walau ada beragam alasan orang tersakiti cenderung menyakiti, namun penting untuk diingat bahwa gak semua orang menjadi pelaku atas hal tersebut. Banyak pula orang yang berhasil sembuh dari rasa sakit hingga trauma, dan kemudian membangun kembali hubungan sehat dengan orang lain.