ilustrasi wanita merenung (pexels.com/Thnh Phng)
Di tengah banyaknya opini, saran, dan standar, kadang kita kehilangan suara kita sendiri. Kamu mulai hidup buat menyenangkan orang tua, bos, atau followers. Kamu lupa tanya ke diri sendiri, “Aku sebenarnya pengen apa?” Quarter life crisis sering terjadi karena kita terlalu lama hidup di naskah orang lain.
Maka, penting banget buat punya momen ‘sunyi’ jauh dari distraksi, dan dekat dengan diri sendiri. Tulis jurnal, pergi sendirian, atau refleksi malam-malam. Temukan pola, hal yang kamu suka, dan kenapa kamu suka itu. Dari situ, jati diri mulai terbentuk, bukan dari tekanan luar tapi dari dalam yang jujur. Dunia boleh ramai, tapi kamu harus punya ruang buat mendengar isi hatimu sendiri.
Quarter life crisis bukan hal yang harus ditakuti, tapi dipahami. Dia bukan musuh, tapi sinyal bahwa kamu sedang tumbuh dan bertanya hal-hal penting dalam hidupmu. Kamu gak sendiri. Semua orang yang kamu lihat sukses pun pernah berada di titik ini. Bedanya, mereka gak menyerah saat merasa tersesat. Justru dari rasa bingung itu, mereka menemukan arah yang lebih tepat.
Jadi kalau sekarang kamu merasa galau, gak yakin, atau tertekan, tarik napas dan peluk perasaan itu. Kamu sedang dalam perjalanan penting, mengenal versi terbaik dari dirimu sendiri. Jangan terburu-buru, jangan panik. Dunia gak akan runtuh hanya karena kamu belum ‘mapan’. Yang penting kamu jalan terus, satu langkah kecil setiap hari. Karena di ujung pencarian itu, kamu akan temukan versi diri yang lebih dewasa, lebih kuat, dan jauh lebih tahu apa yang dia mau.