Burnout tidak hanya terjadi dalam satu waktu. Adakalanya situasi ini justru menjadi fase berulang yang menguras pikiran sekaligus emosi. Repetition burnout muncul pelan-pelan, melekat lewat kebiasaan yang sama setiap hari, sampai seseorang tidak lagi mampu membedakan antara sekadar lelah dan benar-benar kewalahan.
Dalam situasi demikian, ternyata banyak orang tidak menyadari jika dirinya sedang terjebak burnout berulang. Mereka menganggap ini sebagai situasi sesaat yang pasti akan segera berakhir. Padahal, burnout yang terjadi berkelanjutan membuat seseorang kehilangan fokus sekaligus produktivitas. Lantas, mengapa seseorang tidak sadar dirinya sedang terkena repetition burnout? Mari temukan alasannya.
