Hidup di tengah kota besar itu rasanya seperti ikut lomba maraton tanpa garis akhir. Mulai dari pagi yang penuh suara klakson hingga malam yang masih sibuk dengan lampu-lampu jalan, segalanya terasa bergerak cepat. Di tengah hiruk-pikuk itu, konsep slow living yang menawarkan kehidupan santai dan penuh kesadaran sering terdengar seperti mimpi belaka. Meski terdengar menarik, mencoba menerapkannya di kota besar ternyata punya tantangan tersendiri.
Kota besar sering kali menuntut kita untuk terus bergerak, tanpa waktu untuk berhenti sejenak dan menikmati momen. Jadwal yang padat, target yang terus mengejar, hingga kemacetan yang memakan waktu membuat slow living jadi tantangan nyata. Berikut ini ada empat alasan kenapa gaya hidup ini sulit diterapkan di kota besar.