Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pertemanan (pexels.com/CoWomen)
ilustrasi pertemanan (pexels.com/CoWomen)

Menjalani kehidupan sebagai orang dewasa memang identik dengan kesibukan. Ada banyak peran dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan setiap hari. Situasi ini membuat seseorang banyak menghabiskan waktu untuk urusan pekerjaan dan segala keperluan pribadi, sampai tidak punya kesempatan untuk melakoni kehidupan sosial, seperti bersosialisasi dengan para tetangga.

Sebenarnya, memang keadaan ini bisa cukup dimaklumi mengingat terkadang kewalahan dalam melakukan segala kegiatan harian, sehingga sampai rumah sudah tidak ada energi untuk bergaul dengan orang-orang di sekitar rumah. Namun, kalau terus seperti ini juga kurang pantas, lho. Pahami alasan sosialisasi dengan tetangga penting meski sibuk kerja. Usahakan tetap menyapa dan ngobrol, ya!

1. Menjaga adab dalam pergaulan dengan tetangga

ilustrasi bertetangga (pexels.com/Centre for Ageing Better)

Hidup dalam bermasyarakat memang tidak bisa terlalu bebas. Ada adab dan aturan yang wajib dijalankan oleh setiap orang demi menjaga ketertiban dan kedamaian, termasuk dalam urusan bertetangga. Membangun interaksi positif dengan orang-orang yang tinggal di sekitarmu harus dilakukan meski kamu punya jadwal pekerjaan yang sangat padat.

Pasalnya, kamu dan para tetangga tinggal di lingkungan yang sama. Rumah kalian pun saling berdekatan. Kalau kamu tidak pernah bergaul dengan mereka, tentu mereka lama-lama merasa bahwa kamu seolah tidak ada di sana. Jadi, selalu sempatkan untuk berinteraksi meski hanya sebentar. Kalau saling kenal baik, pastinya lebih mudah bila sewaktu-waktu butuh bantuan, kan?

2. Sosialisasi tidak harus memakan waktu lama

ilustrasi mengobrol dengan tetangga (pexels.com/C.Hsi)

Tidak dapat dimungkiri bahwa kesibukan dalam bekerja memang berpotensi menguras banyak energi. Setelah all out di tempat kerja, ingin rasanya segera pulang dan beristirahat di rumah untuk meredakan tekanan yang dirasa. Tanpa sadar, hal ini menjadi kebiasaan dan membuatmu semakin jarang berinteraksi dengan tetangga meski tinggal berdekatan.

Kamu harus ingat bahwa bagaimana pun juga bersosialisasi dengan tetangga adalah hal yang penting. Oleh sebab itu, luangkanlah waktu untuk menyambung tali silaturahmi. Tidak perlu berlama-lama, kok. Sekadar berkunjung untuk mengantar makanan di akhir pekan sambil mengobrol sejenak, bertegur sapa setiap kali bertemu tetangga di jalan, atau ikut kegiatan kerja bakti bulanan pun sudah cukup. Sama sekali tidak sulit, kan?

3. Mencegah adanya konflik dengan tetangga yang menganggapmu sombong

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Ekaterina Bolovtsova)

Jika kamu menganggap tidak bersosialisasi dengan tetangga karena terhalang kesibukan kerja adalah hal yang wajar, belum tentu seluruh tetanggamu memiliki pandangan yang sama. Bisa jadi ada beberapa tetangga yang menilaimu sebagai orang sombong karena tidak mau bergaul dengan orang-orang di sekitarmu. Setuju atau tidak, sebenarnya penilaian seperti ini ada benarnya, lho. Masa iya sih dari 24 jam yang kamu miliki, tidak ada sedikit pun waktu luang untuk bersilaturahmi dengan tetangga?

Oleh karena itu, ada baiknya bila kamu mulai berusaha untuk bersosialisasi setiap kali ada kesempatan. Usaha ini akan mencegah terjadinya konflik dengan tetangga, sehingga situasi tetap aman dan nyaman. Kalau sudah begini, pada akhirnya kamu juga yang diuntungkan karena tetangga akan menunjukkan sikap baik dan segan padamu.

Ada alasan sosialisasi dengan tetangga penting meski sibuk kerja. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kerukunan yang membuat hidup lebih damai. Oleh sebab itu, sesibuk apa pun pekerjaanmu, luangkan waktu meski sejenak untuk menjalin silaturahmi dengan mereka.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team