Dok. Alimah Fauzan - Foto kegiatan komunitas Perempuan Berkisah
Bertahun-tahun bergelut dalam isu kesetaraan gender, telah membuka banyak perspektif baru untuknya. Ia merasa harus memperjuangkan apa yang baik untuk kehidupan.
"Hidup cuma sekali dan saya pilih untuk hidup dengan memperjuangkan passion dan bagaimana hal ini bisa bermanfaat untuk manusia lainnya, terutama perempuan," ujarnya seraya tersenyum.
Ia pun mengaku banyak mendapat pelajaran penting dari rekan komunitas serta para pengikut "Perempuan Berkisah". Alimah menuturkan, "Saya merasakan betapa banyak orang baik, terutama perempuan baik yang peduli dan mau menguatkan sesama perempuan.
Selain dampak positif yang ia rasakan secara personal, terdapat juga dampak langsung yang terjadi di masyarakat dari kegiatan komunitasnya. Misalnya, ruang aman yang lebih luas dan bisa menjangkau korban dengan lebih cepat.
Bersama dengan rekan komunitasnya, ia pun membangun sejumlah akun komunitas lainnya seperti @usaha.perempuan di Instagram. Akun itu dibuat untuk membantu para perempuan yang memperjuangkan taraf ekonominya.
Selain itu, dalam menanggapi kasus lonjakan tingkat kekerasan seksual dan KDRT pada perempuan saat pandemik COVID-19, "Perempuan Berkisah" juga berkolaborasi dengan komunitas dan lembaga khusus untuk membantu para korban agar tetap aman.
"Selama pandemik ini, ada banyak kasus. Tapi yang kita kawal untuk konseling di Ruang Aman dan pendampingan kasus itu sekitar 15 orang," tuturnya.
Ruang Aman yang dimaksud oleh Alimah adalah tempat para korban dan tim konselor "Perempuan Berkisah" menjalani proses konseling dan bisa saling menguatkan. "Prinsip kami adalah menguatkan mental korban melalui proses konseling berbasis pendekatan etika feminis, sehingga korban pulih, berdaya, dan siap menjadi penyintas," tambahnya.