TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Memahami Makna JOMO, Perasaan Bahagia Meski Gak Ikuti Tren

Kebalikan dari FOMO, nih!

Ilustrasi perempuan sedang membac (Pixels.com/George Milton)

Jika biasanya kita mendengar istilah FOMO (Fear of Missing Out) saat ini ada istilah yang berlawanan dengan istilah FOMO tersebut, yaitu JOMO atau Joy of Missing Out. Selain ada tipe orang yang selalu tidak mau tertinggal hal-hal baru, terdapat tipe orang yang justru mendapat ketenangan ketika jauh dari hal-hal viral, trending, dll yang berkaitan dengan media sosial. Hal tersebut disebut JOMO. Untuk lebih detail mengenai JOMO, langsung saja simak ulasan tentang JOMO berikut ini! 

1. Apa itu JOMO (joy of missing out)

Ilustrasi perempuan dan alam (Pixels.com/Tima Mirosnichenko)

Mungkin kamu tidak asing mendengar istilah FOMO, namun pernahkah kamu mendengar istilah JOMO. Atau ini merupakan pertama kamu mengenal istilah JOMO? Well, JOMO merupakan singkatan dari Joy of Missing Out.

JOMO adalah istilah psikologi yang merujuk pada tindakan seseorang yang memutuskan untuk tidak terlibat dalam kegiatan tertentu, terutama yang berkaitan dengan aktivitas media sosial ataupun sumber hiburan lainnya. 

Baca Juga: 5 Tips untuk Melatih JOMO, Hidup Dijamin Lebih Tenang! 

2. "Gak papa gak trend yang penting nyaman"

Ilustrasi membaca(Pexels.com/Karolina Grabowska)

Berbeda halnya dengan FOMO, dimana sikap seseorang yang harus selalu up to date tentang hal baru terutama di media sosial. Tipe orang yang memiliki sifat JOMO atau Joy of missing out cenderung enjoy dengan dunianya sendiri.

Di saat semua orang berlomba-lomba mengikuti trend agar menarik perhatian banyak orang, si tipe JOMO ini tidak larut dalam hal-hal viral dunia media sosial, justru cenderung tidak terhubung atau memutuskan hubungan dari media sosial dan tidak merasa takut tertinggal trend yang ada. 

Si tipe JOMO ini cenderung menikmati waktu dengan teman-temannya secara tatap muka, ataupun menikmati waktu sendiri dengan aktivitas seperti membaca, menonton, dll. Dengan demikian, ia tidak merasa takut tertinggal dengan hal-hal trend yang ada di media sosial. 

3. Menyukai kegiatan tanpa gadget

Ilustrasi berlari (Pixels.com/Pixabay)

Berselancar di media sosial terkadang menjadi toksik. Tak jarang kita menemui, seseorang yang kecanduan dengan gadget karena banyak hal yang dapat dilakukan di dalamnya. Terhubung dengan internet dapat membuka jendela seluas-luasnya terhadap banyak hal, dari hal positif hingga hal negatif. Seseorang yang biasa terpapar dengan media sosial perlu memiliki filter tersendiri untuk menyaring hal negatif. 

Nah! Hal positif yang akan dimiliki bagi tipe orang yang memiliki JOMO yaitu ia terjauh dari dampak negatif media sosial. Karena, ketenangan yang ia dapatkan yaitu saat jauh dari media sosial, maka si tipe JOMO ini cenderung tidak menyukai menghabiskan waktu dengan gadget. Hal-hal yang ia sukai misalnya seperti mengurus tanaman, di sela-sela waktu luang lebih menyukai menyiram tanaman, menikmati secangkir teh sambil menikmati suasana setelah hujan, dan lain-lain. 

4. Merasa puas dengan dirinya sendiri, sehingga tidak takut melewatkan kesenangan bersama teman-teman

Ilustrasi wanita (Pixels.com/Christina Morillo)

JOMO didefinisikan sebagai kepuasan seseorang dengan dirinya sendiri, sehingga ia tidak mencari-cari hal eksternal untuk memenuhi apa yang dirinya butuhkan. Sehingga, perasaan takut ketinggalan seperti media sosial tidak menjadi permasalahan bagi dirinya. 

Lagi pula, menghabiskan banyak waktu di media sosial justru dapat menambah insecure yang dapat membuat kamu lebih merasa tidak cukup sebagaimana diri kamu sendiri. Sehingga, seseorang yang JOMO akan lebih mudah merasa cukup dengan apa yang ia miliki. 

Baca Juga: 5 Tips Mengubah FoMO Jadi JoMO

Verified Writer

Aneu Rizky Yuliana

A girl without others.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya