Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Manusia diciptakan dengan berbagai emosi yang juga menyertainya. Dari yang positif hingga negatif, semua emosi itu memang sudah sewajarnya kita rasakan. Namun, bukan berarti kita harus menuruti emosi setiap kali dia muncul.
Kecerdasan dalam mengelola emosi, penting banget untuk membuat kita lebih bijak dan lebih bertanggung jawab atas apapun yang kita lakukan. Mengetahui dengan baik setiap resiko dari perbuatan kita adalah tanda kedewasaan.
Namun, tentunya gak semua orang bisa langsung dewasa dan menyadari bagaimana cara mengelola emosi. Salah satu emosi yang cukup dominan dan sulit dikendalikan adalah marah. Dari tujuh tipikal orang saat marah berikut ini, kira-kira kamu yang mana, nih?
1. Si barbar, senang mengamuk dan menghancurkan barang saat marah
ilustrasi kepalan tangan (Pexels.com/Pixabay) Pertama adalah tipe yang cukup ekstrem saat marah, yaitu mereka yang senang mengamuk dan menghancurkan barang. Alih-alih melampiaskan amarahnya pada orang yang bersangkutan, mereka lebih suka melempar barang-barang agar kemarahannya terpuaskan.
Orang jenis ini, gak sempat memikirkan soal berapa harga barang yang sudah mereka hancurkan. Biasanya sih, penyesalan akan datang begitu amarah telah reda.
2. Si histeris, berteriak adalah caranya untuk meluapkan kemarahan
ilustrasi orang marah (Pexels.com/Andrea Piacquadio) Ada juga nih tipe lainnya, yaitu mereka yang lebih suka berteriak, mengumpat, dan berkata kasar saat sedang marah. Seolah seperti kerasukan, mereka ini gak segan meluapkan amarahnya bahkan di tempat ramai sekalipun.
Jika gak banyak sabar, orang yang dia marahi bisa aja merasa tersinggung dan ikut marah karena sudah diteriaki dan dipermalukan. Hayo, hati-hati, ya.
Baca Juga: 5 Cara Bijak Merespon Single Shaming, Gak Perlu Marah-marah
3. Si cerewet, mengomel adalah jalan ninja baginya saat dilanda emosi
ilustrasi orang marah (Pexels.com/Liza Summer) Gak menggunakan nada tinggi, ada juga tipe orang yang saat marah jadi banyak mengomel. Kesalahan orang yang dia marahi, bisa diungkit kembali walaupun itu sudah berlalu bertahun-tahun silam. Omelan orang tipe ini bisa mengena banget di hati karena mereka memang pandai menyalahkan orang lain.
Kemarahan jenis ini memang gak merusak secara fisik tapi bisa berefek secara mental, lho. Jangan cari gara-gara dengan membalas omelannya, bisa-bisa kamu akan diserang dengan omelan yang lebih panjang.
4. Si cengeng, setiap kali marah ujung-ujungnya malah nangis duluan
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi orang menangis (Pexels.com/Karolina Grabowska) Uniknya, ada juga nih orang yang kesulitan untuk marah. Setiap kali dia ingin marah, air mata siap mengalir dan membuat kalimatnya tersendat. Bukan hanya gak jadi marah, mereka ini biasanya justru merasa kalah dan sudah mempermalukan diri sendiri karena menangis.
Memang gak bikin sakit hati, tangisan orang jenis ini justru bisa bikin lawan bicaranya merasa bersalah dan bingung harus berbuat apa.
5. Si pendiam, lebih suka memendam kemarahan dan menyimpannya dalam hati
ilustrasi orang berpikir (pexels.com/cottonbro) Gak bisa disangkal, pasti banyak juga di antara kita yang senang memendam amarah. Entah karena sudah terlalu lelah untuk marah, atau karena merasa gak enak, memendam kemarahan sebenarnya gak disarankan.
Karena, jika sudah menumpuk terlalu lama, amarah ini bisa meledak dengan ledakan dahsyat. Selain itu menyimpan kemarahan dalam hati juga berpotensi merusak kesehatan mental kita. Gak mau kan?
6. Tukang ngambek, kamu gak akan diajak ngomong berhari-hari kalau bikin dia marah
ilustrasi orang marah (Pexels.com/Polina Zimmerman) Tipe berikutnya adalah mereka yang gampang banget ngambek. Kalau sudah ngambek, siapapun yang melakukan kesalahan padanya bisa dia abaikan selama berhari-hari. Gak peduli seberapa sepele pun masalahnya, orang yang gampang ngambek selalu punya alasan dan pembenaran.
Membiasakan kebiasaan buruk satu ini akan bikin siapapun gak betah, lho. Bisa-bisa kamu jadi dijauhi orang terdekat karena terlalu sering ngambek.
Baca Juga: 5 Kerugian dari Amarah yang Serampangan, Awas Menyesal!
